Suara.com - Kelompok yang mengatasnamakan Ikatan Alumni Ansor dinilai muncul untuk kepentingan politik.
"Soal kebangsaan kami selesai, kami konsisten terus mendorong kemajuan untuk negeri tercinta ini, tidak usah diragukan lagi. Kami justru kaget ketika ada kelompok yang mengatasnamakan Ikatan Alumni Ansor untuk membela bangsa," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Muhamad Ainul Yakin dalam keterangan tertulis, hari ini.
Ainul menyebutkan menjelang pemilu seperti saat ini, tidak heran jika banyak pihak yang mencoba menarik Ansor. Namun, dia menyayangkan jika hal itu dilakukan dengan segala cara termasuk yang justru merugikan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama.
Dia menilai edaran undangan atas nama Ikatan Alumni Ansor di Surabaya berasal dari kelompok tidak bertanggung jawab yang justru tidak paham dengan organisasi.
“Siapa pun yang mencoba mau memecah belah Ansor, hati-hati. Ansor ini keramat, jangan sampai kualat nanti” katanya.
Yakin menyampaikan apresiasi terhadap jajaran Pengurus Pusat GP Ansor yang langsung memberikan keterangan terkait dengan edaran ikatan alumni Ansor tersebut sehingga isunya tidak makin liar.
"Kami di DKI Jakarta saat ini fokus dengan kaderisasi dan konsolidasi internal, banyak program juga yang sedang kami canangkan untuk kemandirian kader, " kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP GP Ansor Abdul Rochman mengatakan secara keorganisasian, GP Ansor yang merupakan organisasi pemuda di bawah Nahdlatul Ulama tidak mengenal adanya Istilah ikatan alumni.
Untuk itu, munculnya rencana deklarasi yang bakal digelar di Parkir Barat Museum NU Kota Surabaya tersebut di luar sepengetahuan dan garis organisasi GP Ansor. Adung, panggilan akrab Abdul Rochman, menandaskan purna kaderisasi di GP Ansor adalah pengabdian kepada jam'iyyah (organisasi) NU, bangsa, dan negara.
Baca Juga: Khilafatul Muslimin Muncul Berdekatan dengan Hari Lahir Pancasila, GP Ansor Khawatirkan Hal Ini
“GP Ansor telah memiliki peraturan maupun struktur organisasi yang jelas dan resmi. Dan, istilah ikatan alumni itu sama sekali tak dikenal di organisasi GP Ansor. Penggunaan istilah dengan membawa-bawa nama GP Ansor jelas sangat tidak tepat,” kata Adung. [Antara]
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!