Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani membuka Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan yang digelar di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022). Dalam kesempatan itu, Puan menyampaikan pentingnya upaya gotong royong untuk mengatasi stunting atau gizi buruk di Indonesia.
Upaya secara gotong royong itu harus dilakukan karena Indonesia terus melakukan beragam cara untuk menurunkan angka stunting. Pemerintah sendiri telah menargetkan angka stunting bisa turun dari 30 menjadi 17 atau 20 persen pada 2024.
"Karena itu, inilah salah satu bentuk gotong royong PDIP bersama pemerintah mengatasi stunting," kata Puan.
Puan lantas menerangkan kalau stunting itu harus diatasi sejak dini karena menyangkut masa depan bangsa. Indonesia harus bebas dari stunting supaya bisa melahirkan generasi emas dan sehat.
"Anak kita nantinya bisa menjadi generasi emas, generasi sehat dan bisa bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo juga ikut hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, akan ada tiga kerugian apabila anak mengalami stunting.
Pertama, anak stunting yang memiliki badan tidak tinggi akan susah bersaing. Kedua, anak stunting itu memiliki daya paham yang rendah.
"Jadi, ya, sulit untuk menjadi cerdas," kata Hasto.
Sementara yang ketiga, anak stunting itu akan mudah sakit-sakitan. Hasto menyebut kalau angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen.
Baca Juga: Tawaran Frenkie de Jong Ditolak, Manchester United Naikan Nilai Transfer Rp1,08 Trilun ke Barcelona
Ia berharap angka tersebut bisa turun sampai 14 persen pada 2024 nanti.
Pada kesempatan lain, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana dokter Ribka Tjiptaning menyampaikan, peserta yang akan mengikuti acara selain dari kader, juga diikuti 500 ibu hamil. PDIP meyakini lewat pembekalan atau edukasi sejak dini kepada pasangan muda merupakan hal penting sebagai tindakan preventif.
Mulai dari pemahaman mengenai asupan saat ibu mengandung hingga kelahiran saat anak lahir sampai usia dua tahun.
"Partai politik ikut bertanggung jawab dan berkontribusi pada menurunnya angka stunting anak usia bawah dua tahun dari 32,9 persen menjadi 20 persen pada akhir 2024 di di seluruh Kabupaten/Kota melalui peningkatkan kesadaran publik dan melakukan perubahan perilaku masyarakat," kata Tjiptaning.
Selain sosialisasi mengenai stunting, Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat juga menghadirkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), makan siang bersama ibu hamil dan 250 calon pasangan pengantin serta ratusan bayi dibawah dua tahun.
Berita Terkait
-
Sebut DPR Tengah Perjuangkan RUU KIA, Puan Maharani: Ibu Melahirkan Bisa Cuti 6 Bulan
-
Tanggung Penuh Biaya Persalinannya, Puan Maharani Malah Ditodong Nama Bayi oleh Ibu Hamil Ini
-
Santainya Puan Maharani Saat Mendengar Ganjar Pranowo Diusung NasDem Jadi Capres
-
Ketum BMI Sebut Puan Sebagai Pemimpin yang Tidak Mudah Didikte
-
Kerap Suarakan Soal Cuti Melahirkan Jadi 6 Bulan, Pakar Hukum : Itu Bukan Usulan Puan Pribadi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?