Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan Indonesia berkomitmen untuk terus membantu rakyat Afghanistan. Hal ini dikatakan Retno dalam press briefing secara virtual, Rabu (22/6/2022).
"Komitmen Indonesia untuk terus membantu rakyat Afghanistan tidak pernah surut," ujar Retno dalam jumpa pers.
Retno menuturkan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, demi kemanusiaan Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa bahan pangan dan nutrisi sebesar 65 ton pada 9 Januari 2022 lalu.
Selain fokus pada masalah kemanusiaan, Retno menyebut pemerintah Indonesia juga memfokuskan kerja sama pada dialog antar ulama, serta masalah perempuan.
Terkait dengan kerja sama antar ulama, pada tanggal 14 Juni 2022 di Doha, Qatar telah dilangsungkan untuk dialog trilateral antara Indonesia, Qatar, dan Afghanistan.
Tema dialog tersebut adalah "Rebuilding Afghanistan through Education and with Islamic Values".
Adapun pertemuan dialog tersebut dihadiri oleh tiga orang ulama Indonesia, lima orang ulama Oatar, dan sebelas orang ulama Afghanistan.
"Indonesia diwakili oleh ulama dari NU, Muhammadiyah, dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah. Dialog ulama berjalan baik dan terbuka," papar Retno.
Ia menjelaskan di dalam pertemuan tersebut, Ulama Indonesia mengangkat beberapa isu, antara lain peran pendidikan Islam dalam menopang ketahanan nasional, perempuan dan pendidikan dalam perspektif Islam serta manifestasi nilai-nilai Islam dalam memajukan perdamaian dan kehidupan masyarakat yang lebih harmonis.
Baca Juga: Afghanistan Diguncang Lindu Besar, Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,1
Selain dialog trilateral ulama Indonesia-Qatar Afghanistan, saat ini ulama Indonesia juga sedang melakukan kunjungan ke Kabul Afghanistan bersama dengan ulama beberapa negara OKI.
"Selain Indonesia, beberapa negara yang juga mengirimkan ulama ke Afghanistan, antara lain Turki, Republik Guinea, Yordania, Pakistan, Niger, dan Sudan," ucap Retno.
Indonesia secara konsisten juga terus menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap hak hak perempuan, termasuk hak akan Pendidikan.
"Dorongan bagi pemenuhan hak Pendidikan bagi perempuan telah saya bahas beberapa kali dengan Taliban dan negara negara mitra, termasuk negara negara anggota OKI," kata Retno.
Untuk membantu pendidikan bagi masyarakat Afghanistan, Indonesia kata Retno juga telah berkolaborasi dengan Gatar dengan menyepakati sebuah Letter of Intent tentang Providing Humanitarian and Development Assistance for Afghan People.
Dalam pertemuan, ulama Indonesia juga membawakan isu Pendidikan bagi perempuan.
Berita Terkait
-
Gempa Bumi Dahsyat Guncang Afghanistan, Setidaknya 250 Orang Meninggal
-
Afghanistan Diguncang Lindu Besar, Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,1
-
ISIS Serang Kuil Sikh, Buntut Penghinaan kepada Nabi Muhammad
-
ISIS Klaim Serangan Kuil Sikh di Kabul yang Tewaskan Dua Orang sebagai Balasan Terhadap Penghinaan kepada Nabi Muhammad
-
Sisa Roti Basi yang Membuat Rakyat Tetap Hidup di Bawah Taliban
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup