Suara.com - Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador, pada Rabu (22/6), menyesali pembunuhan dua pastor Jesuit Javier Campos dan Joaquín Mora. Ia mengatakan sang pelaku pembunuhan telah diidentifikasi.
Kedua pastor, yang masing-masing berusia 79 dan 80 tahun itu, ditembak mati di gereja kecil di alun-alun kota Cerohahui pada Senin (21/6), bersama pemandu wisata yang mereka coba lindungi dari pemimpin kelompok kriminal setempat.
Kedua pastor itu telah diintegrasikan ke dalam komunitas Adat Tarahumara, yang lebih memilih nama Raramuri, dan melakukan berbagai pekerjaan sosial, membela budaya lokal dan mengadvokasi layanan dasar, termasuk pendidikan.
Sempat terdapat pembicaraan untuk menarik Campos dan Mora keluar dari daerah tersebut demi keselamatan mereka sendiri, dan juga karena faktor usia, tetapi keduanya menolak usulan itu.
Dalam misa yang digelar di Mexico City pada Selasa (21/6) malam, seorang pastor Jesuit lainnya Jorge Atilano mengatakan “mereka dihormati.” Ia menggarisbawahi betapa “kata-kata keduanya diperhitungkan dan sesuatu yang terjadi kemarin telah menyakitkan (komunitas itu).”
Kawasan pegunungan itu telah menjadi tempat pembunuhan para pemimpin masyarakat suku asli atau pribumi, pencinta lingkungan, pembela HAM dan bahkan seorang wartawan yang meliput daerah tersebut.
Luis Gerardo Moro, pastor Jesuit terkenal di Meksiko, pada Rabu, mengatakan “kami belum menemukan jasad mereka.” “Hal ini mengingatkan kita pada ribuan keluarga yang mencari kerabat mereka yang hilang di negara ini. Lebih dari 100.000 orang hingga saat ini belum ditemukan,” tambah Moro.
Pelaku pembunuhan, yang menurut Presiden López Obrador telah diidentifikasi, disinyalir menyembunyikan mayat kedua pastor itu.
López Obrador mengatakan pihak berwenang sedang mencari seorang laki-laki yang dicari sejak 2018 atas tuduhan pembunuhan seorang wisatawan asal Amerika Serikat.
Baca Juga: Menunda Penindakan Pelaku Penembakan Massal di SD Texas, Kepala Polisi Dinonaktifkan
Tingkat pembunuhan yang tinggi di Meksiko telah menjadi masalah bagi López Obrador, yang ketika menjabat menegaskan bahwa ia tidak tertarik untuk memburu pelaku perdagangan narkoba sebagaimana yang dilakukan pendahulunya, yang menurutnya justru telah meningkatkan aksi kekerasan.
Namun, baru separuh jalan dari masa jabatannya yang berlangsung selama enam tahun, jumlah pembunuhan di Meksiko melonjak menjadi hampir 124.000 kasus, melampaui jumlah kasus pembunuhan selama masa kepresidenan Felipe Calderon yang meningkatkan upaya untuk berhadapan langsung dengan para kartel narkoba. (Sumber: VOA)
Berita Terkait
-
Gunakan Jet Pribadi Liburan Ke Meksiko, Intip 6 Gaya Maia Estianty dan Irwan Mussry
-
Menunda Penindakan Pelaku Penembakan Massal di SD Texas, Kepala Polisi Dinonaktifkan
-
Wakapolres Samosir Marahi Pastor Bikin Heboh, Endingnya Begini
-
Polisi Masih Terus Dalami Insiden Penembakan Senapan Angin di Moyudan yang Tewaskan Seorang Bocah
-
Kesaksian Pilu Para Korban Penembakan dan Kontroversi Kinerja Polisi Texas
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus