Suara.com - Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengatakan butuh banyak pertimbangan bagi PDIP untuk melakukan penjajakan koalisi, termasuk dengan partai politik yang merekomendasikan kader PDIP sebagai calon presiden.
Partai yang dimaksud ialah NasDem. Sebagaimana diketahui, NasDem merekomendasikan tiga nama bakal capres, salah satunya ialah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP.
"Tidak bisa diputuskan secara buru-buru, meskipun umpama ada partai lain menyebut bakal calonnya itu dari kader PDI Perjuangan. Tapi PDI Perjuangan enggak lantas otomatis merespons lantas ikut dalam kerja sama atau yang disebut koalisi-koalisi-an itu," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Berkaitan dengan peluang koalisi dengan NasDem, dikatakan Masinton peluang tersebut masih terbuka. Bukan saja kepada NasDem, melainkan juga partai politik lain.
"Kalau saat ini tentu masih melakukan komunikasi ya, penjajakan segala macam. Artinya dengan partai politik mana pun ya enggak tertutup kemungkinan untuk melakukan suatu penjajakan kerja sama," ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, sebelumnya, menjawab secara diplomatis saat disinggung peluang PDIP berkoalisi dengan NasDem.
"Oh NasDem kita kerja sama sejak tahun 2014 dan sekarang masih mendukung pak Jokowi dan Kiai haji Maruf Amin," ujarnya.
"Ya kalau 2024 masing-masing kan punya strategi. Kalau kami 2024 harus diawali dengan memperhebat pemerintahan Jokowi Kiai haji Maruf Amin dulu itu setelah tercapai, kemarin kan pak Jokowi baru ke IKN setelah itu berjalan dengan baik baru Agustus untuk pencalonan capres-cawapres ya 3 bulan 4 bulan misalnya itu baru dikerucutkan, sehingga Pemilu bisa dilakukan dengan suasana optimisme karena semua bergerak mendukung pak Jokowi pada saat ini."
Baca Juga: Usai Bertemu Surya Paloh, AHY Jadwalkan Bertemu Prabowo Subianto
Berita Terkait
-
Jurnalis Asing Soroti Sikap Tertawa Jokowi saat Menanggapi Guyonan Megawati soal Tukang Bakso dan Papua
-
Pengamat Sebut Tokoh Ini Berpotensi Diusung di Pilpres 2024, Ganjar, Anies atau Prabowo?
-
Loncat dari Demokrat ke PDI Perjuangan, Wakil Wali Kota Tegal Jumadi Diminta Mundur dari Jabatannya
-
AHY Bertemu Ganjar Saat Salat Jumat, Demokrat: Orang-orang Baik Bertemu di Tempat Yang Baik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?