Suara.com - Rusia kembali melancarkan serangannya ke Ibu Kota Ukraina, Kiev dengan rudal-rudal yang menghantam gedung apartemen dan taman kanak-kanak pada Minggu. "Tindakan biadab", begitu kecam Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Serangan terhadap Ukraina itu dilancarkan saat para pemimpin dunia tengah berkumpul di Eropa untuk membahas sanksi terhadap Moskow.
Hingga dini hari, empat ledakan mengguncang pusat kota Kiev dalam serangan pertama di kota itu dalam beberapa minggu.
Kepala Administrasi Kepresidenan Andriy Yermak mengatakan bahwa rudal-rudal Rusia itu merusak gedung apartemen dan taman kanak-kanak.
"Rusia menyerang Kiev lagi. Rudal-rudal merusak gedung apartemen dan taman kanak-kanak," katanya.
Kawah ledakan besar terlihat oleh seorang fotografer Reuters di dekat area teman bermain di taman kanak-kanak yang jendelanya rusak.
Insiden tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan enam luka-luka. Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Mykola Povoroznyk. Menurutnya, ledakan tersebut terdengar kemudian di bagian lain setiap kali Kiev dengan pertahanan udara menghancurkan rudal-rudal yang masuk lebih lanjut.
Akhir pekan ini Rusia telah meningkatkan serangan udara di Ukraina yang juga telah menyaksikan jatuhnya sebuah kota timur yang strategis ke pasukan pro Rusia.
"Ini lebih ke arah kebiadaban mereka," kata Biden, merujuk pada serangan rudal di Kiev, ketika para pemimpin dari negara-negara kaya G7 berkumpul untuk pertemuan puncak di Jerman.
Baca Juga: Bicara Soal Geopolitik Global, Ketum Gelora: Presiden Ukraina Contoh Pemimpin Bodoh, Jangan Ditiru
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan negara-negara G7 harus menanggapi serangan rudal terbaru dengan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan memberikan lebih banyak senjata berat ke Ukraina.
Saat konflik wilayah terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua memasuki bulan kelima, aliansi Barat yang mendukung Kiev mulai menunjukkan tanda-tanda ketegangan ketika para pemimpin khawatir tentang biaya ekonomi yang meningkat.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Barat perlu mempertahankan persatuan melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Harga melangkah mundur, harga membiarkan Putin sukses, merampas bagian-bagian besar wilayah Ukraina, melanjutkan program penaklukannya, harga itu akan jauh, jauh lebih tinggi," katanya kepada wartawan.
Dalam pertemuan G7 pada Minggu, Inggris, Kanada, Jepang dan Amerika Serikat mengusulkan larangan impor emas dari Rusia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Bicara Soal Geopolitik Global, Ketum Gelora: Presiden Ukraina Contoh Pemimpin Bodoh, Jangan Ditiru
-
Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina-Rusia Dinilai Strategis, Bisa Redam Dampak Perang
-
Temui Putin dan Zelensky, Ini 4 'Bekal' Jokowi Buat Setop Perang Rusia-Ukraina
-
Jokowi Bakal Bertemu Presiden Rusia dan Ukraina, Ada Apa?
-
Jokowi Bawa Perlindungan Maksimum di Misi Damaikan Rusia-Ukraina, Fadli Zon Singgung Jalur Sudah Aman
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Kader PSI Berharap Bapak J Adalah Jokowi, Tapi Menkum Bocorkan Inisial JE
-
Adian Napitupulu 'Sentil' Proyek Whoosh: Bongkar Biaya Bengkak, Siapa yang Negosiasi Awal?
-
Profil Kimi Onoda, Menteri Termuda di Kabinet Jepang yang Jadi Sorotan
-
Dedi Mulyadi 'Semprot' Pabrik Aqua: Singgung Kecelakaan Maut dan Dugaan Manipulasi Pajak Air
-
Fakta Baru Pesta Seks Gay di Hotel Surabaya: Ada ASN, Guru hingga Mahasiswa!
-
Menteri Mukhtarudin: Bangun Ekosistem Terpadu untuk Pekerja Migran Indonesia
-
Tragedi Cemburu di Kolong Jembatan, Manusia Silver Tikam Pria karena Istri Siri
-
Sultan Dorong Sinergi Kepala Daerah dan Menkeu Atasi Isu TKD Mengendap di Bank
-
Rocky Gerung Sebut Duet Prabowo-Gibran Tidak Akan Lanjut di Pilpres 2029, Nama Ini yang Berpeluang?
-
Ketua MPR Pastikan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto 'Mulus' Tanpa Ada Hambatan