Suara.com - Sejumlah lembaga kemanusiaan yang fokus terhadap konflik di Palestina mengkritisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali terkait kepastian Tim Nasional (Timnas) Israel tetap dapat bertanding di Indonesia dalam perhelatan akbar Piala Dunia U-20 yang digelar pada 2023 mendatang.
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menilai, pernyataan Menpora tidak berdasar pada sejarah panjang Indonesia yang menolak pengakuan terhadap negara Israel.
"Pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Zainudin Amali, yang mengatakan bahwa Tim Israel tetap bisa datang bermain di Indonesia dan jangan mengaitkan olah raga dengan politik, ini adalah pernyataan yang ahistoris," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di Senen, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022).
Dia memaparkan, sejak kemerdekaan Indonesia, penolakan pengakuan terhadap negara Israel telah dilakukan. Bahkan sikap itu juga pernah ditunjukkan dalam dunia olahraga.
"Pada tahun 1957, Tim sepakbola Indonesia pernah menolak untuk bertanding melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 karena alasan politis atas instruksi Presiden Soekarno," kata Sarbini.
Kemudian hal serupa juga terjadi pada 1962, kata dia, Soekarno tegas menolak kehadiran kontingen Israel ke Indonesia pada perhelatan Asian Games.
"Sikap politik luar negeri Indonesia juga selalu menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina," imbuhnya.
Aqsa Waorking Group (AWG), lembaga kemanusiaan yang fokus dalam isu Penjajahan Israel di Palestina, juga menyayangkan pernyataan Menpora.
Ketua Presidium AWG Anshorullah menilai, sikap itu menyalahi alinea pertama Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, penjajahan di atas dunia yang harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan.
Selain itu, Anshorullah juga menganggap Menpora menentang sikap Presiden Joko Widodo yang sempat memboikot produk Israel pada KTT OKI di Indonesia tahun 2016 silam.
"Pernyataan jaminan ini adalah ahistoris dan menyelisihi Undang-Undang Dasar 1945, larangan dari Presiden Soekarno, dan seruan Presiden Joko Widodo," tegas Anshorullah.
Sementara itu, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) juga turut mengkritisi sikap Menpora. Ketua KISDI, HM Mursalin mengatakan Menpora seharusnya mengedepankan prinsip konstitusi bangsa Indonesia yang menolak penjajahan.
"Pernyataan Menpora Zainuddin Amali yang mengatakan Indonesia tidak bisa melarang Israel untuk datang karena semua aturan sudah dibuat FIFA, justru seharusnya sebagai tuan rumah, menteri terkait harus mengedepankan prinsip konstitusi bangsa yang menolak penjajahan," tegasnya.
Israel Tetap Bertanding di Indonesia
Seperti diketahui, Timnas Israel lolos ke Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada 2023 hingga memunculkan polemik. Lantaran secara diplomatik, Indonesia tidak pernah mengakui keberadaan negara Israel, karena penjajahan dan pelanggaran HAM yang dilakukannya ke Palestina.
Berita Terkait
-
Pemerintah Dinilai Akui Kejahatan Israel ke Palestina Jika Terima Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20
-
Desak Pemerintah RI Tolak Kedatangan Timnas Israel U-20, MER-C: Mereka Pelanggar HAM dan Penjajah Bangsa Palestina!
-
Sejumlah Lembaga Kemanusiaan Tolak Timnas Israel ke Indonesia pada Piala Dunia U-20 2023, Minta Pemerintah Tegas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online