Suara.com - Universitas Gunadarma adalah salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia berdasarkan survei webometrics tahun 2020. Sebagai PTS terbaik ke-6 di Indonesia, tentunya Universitas Gunadarma selalu menghadirkan banyak terobosan dari mahasiswa berprestasi.
Bahkan ketika pandemi Covid-19, universitas ini juga memberikan banyak penemuan baru yang membantu perawatan pasien. Prestasi ini menjadi hal yang membanggakan karena menunjukkan kualitas SDM yang unggulan. Hal ini juga membuktikan bila mahasiswa Indonesia mempunyai kemampuan dan bakat yang berguna bagi banyak orang.
Universitas Gunadarma sebagai PTS terbaik
Perjalanan Universitas Gunadarma sebagai PTS terbaik tidaklah sebentar. Universitas ini didirikan pada 7 Agustus 1981 dan terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya hingga saat ini. Penilaian peringkat PTS terbaik dilakukan oleh Webometrics, sebuah lembaga survey asal Spanyol dengan menerapkan empat indikator, yaitu presence, visibility, transparency atau openness, dan excellence atau scholar.
Indikator presence dilihat berdasarkan jumlah halaman domain web utama universitas dengan besar nilai 5 persen. Indikator visibility dinilai berdasarkan jumlah jaringan eksternal yang dikaitkan pada halaman web universitas dengan besaran nilai 50 persen. Sedangkan indikator transparency atau openness dinilai dari jumlah kutipan berdasarkan 110 authors atau penulis teratas dengan nilai 10 persen. Indikator terakhir yaitu excellence dinilai berdasarkan jumlah makalah yang pernah diterbitkan selama periode lima tahun dengan nilai 10 persen.
Terobosan Universitas Gunadarma
Gelar PTS terbaik tidak hanya diberikan pada Universitas Gunadarma tanpa alasan. Universitas yang mempunyai beberapa kampus tersebar di Jabodetabek ini mampu memberikan terobosan baru yang segera bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Bahkan ketika masa pandemic covid-19, Universitas Gunadarma mampu memberikan beberapa terobosan penting seperti berikut ini.
Robot ventilator
Terobosan pertama yang berhasil diciptakan oleh Universitas Gunadarma adalah robot ventilator. Ventilator adalah alat bantu pernapasan yang dibutuhkan untuk pasien yang kesulitan bernapas. Alat ini menjadi salah satu alat kesehatan penting selama covid-19 dan keberadaannya sempat langka. Penemuan robot ventilator ini tentu menjadi satu hal yang menggembirakan karena bisa langsung digunakan dan berguna bagi banyak orang.
Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan jika Tidak Diterima SBMPTN
Proyek robot ventilator ini diinisiasi oleh Insinyur Yohanes Kurnia dan dibantu oleh dokter Bhakti Gunawan dan Profesor Adang Suhendra. Ada tiga fakultas yang terlibat pada proyek ini yaitu fakultas teknik industri, fakultas ilmu komputer, dan fakultas kedokteran. Ketiga instruktur ini dibantu dengan mahasiswa berhasil menciptakan robot ventilator yang bisa langsung diproduksi secara massal untuk memenuhi permintaan jumlah ventilator.
Lalu mengapa diberi nama robot ventilator? Ventilator yang dikembangan oleh mahasiswa Universitas Gunadarma ini bisa dibuat dengan pengatur otomatis. Fitur pada ventilator seperti mengatur frekuensi pernapasan atau respiratory rate dan pengatur tingkat kebutuhan volume oksigen atau tidal volume semuanya dilakukan secara otomatis. Dengan pengaturan otomatis, suplai oksigen pada tubuh pasien bisa disesuaikan dan disinkronkan berdasarkan kebutuhan masing-masing.
Selain itu, robot ventilator ini juga dilengkapi dengan sensor untuk memonitor suplai oksigen yang dihasilkan. Fitur ini memudahkan saat pengecekan tekanan maupun volume oksigen dan juga detak jantung sehingga bisa disesuaikan secara otomatis sesuai kebutuhan pasien. Otomatisasi pada robot ventilator ini membantu menurunkan resiko kegagalan fungsi pada ventilator.
Keunggulan robot ventilator ini tidak hanya terletak pada sistem otomatisnya saja, namun juga pada penggunaan bahan material dan nilai produksi. Ventilator dibuat dengan bahan material produksi dalam negeri sehingga siap diproduksi secara masal. Selain itu, robot ventilator ini juga dibuat dengan sistem knockdown dan low-cost untuk menghasilkan produk yang efisien dan cepat serta murah. Robot ventilator juga dibuat dengan fitur portabel dan ukuran yang kecil sehingga meningkatkan efisiensinya.
Berdasarkan tim pengembang, robot ventilator ini dibuat sebanyak 5 prototipe. Namun model yang dipilih adalah prototipe ke-5. Universitas Gunadarma berharap terus berusaha agar robot ventilator ini bisa mendapatkan sertifikasi standar kesehatan nasional sehingga bisa segera diproduksi secara masal.
Powered Air Purifying Respirator
Berita Terkait
-
Anggota DPRD Bandung Diduga Minta Jatah Kursi Sekolah untuk Anaknya, Pengamat Minta Disdik Jabar Bentuk Tim Investigasi
-
Ribuan Pesepeda dari Penjuru Tanah Air Meriahkan Milad ke-57 UMP
-
Unpad Jajaki Kerja Sama dengan Kampus di Belgia untuk Internasionalisasi Pendidikan
-
Cari PTN yang Fleksibel? Simak Ulasan Kampus Universitas Terbuka Berikut
-
Selesaikan Kuliah S-1 Hukum di UMS 30 Tahun, Boyamin Saiman Terharu dan Berkaca-kaca Saat Diwisuda
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?
-
Peradilan Militer Dinilai Tidak Adil, Keluarga Korban Kekerasan Anggota TNI Gugat UU ke MK
-
Ria Ricis dan Selebriti Pandu Shopee Live Superstar, Jumlah Produk Terjual Naik Hingga 16 Kali