Suara.com - Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI), Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan Duta Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia Francisco de Asis Aguilera Aranda, Kamis (30/6/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Kerajaan Spanyol menawarkan bantuan untuk proyek transportasi di Indonesia.
Dalam pertemuan itu turut hadir Muhammad Rapsel Ali, special advisor duta besar, Menhub juga didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri M.SC., DEA., dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenhub.
Kepada Menhub Budi Karya, Francisco de Asis Aguilera Aranda menawarkan bantuan beberapa proyek yang bisa dibangun di Indonesia khususnya terkait transportasi, proyek navigasi baik udara maupun laut, serta pembangunan rel kereta cepat.
Khusus kereta cepat, Pemerintah Spanyol saat ini baru saja meluncurkan layanan moda transportasi baru yang terintegrasi dalam jaringan kereta api AVE mereka yang memiliki panjang lebih dari 4.000 km.
Layanan baru ini merupakan layanan kereta berkecepatan tinggi diatas 300 km/jam yang menghubungkan Kota Madrid dan Barcelona.
Spanyol juga merupakan mitra kerja sama dalam pembangunan kereta cepat Makkah Madinah.
Francisco de Asis Aguilera maupun Menhub menganggap model kereta berkepatan tinggi seperti di Spanyol itu juga sangat cocok diterapkan di Indonesia.
Begitu juga dengan proyek-proyek transportasi dan navigasi lainnya. Budi Karya Sumadi sendiri mengapresiasi tawaran dari Pemerintah Kerajaan Spanyol itu.
Makanya, ia langsung menginstruksikan ke Dirjen terkait untuk segera mengirim infomemo mengenai proyek apa yang bisa dikerjasamakan dengan Spanyol.
“Ini akan kita tindaklanjuti dengan pertemuan intensif lainnya,” kata Menhub.
Pada kesempatan itu, Kementerian Perhubungan menawarkan proyek di sejumlah daerah di wilayah Indonesia. Termasuk di antaranya beberapa pelabuhan yang dianggap butuh kerja sama dan investasi.
Secara khusus, Budi Karya Sumadi juga menawarkan kepada Pemerintah Kerajaan Spanyol untuk berinvestasi dalam pembangunan di kawasan IKN Nusantara.
Menurut Budi, mereka saat ini masih membutuhkan kerja sama dengan pihak luar untuk pembangunan dan pengembangan kawasan ibu kota negara baru tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida