Suara.com - Nama yayasan penyaluran donasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) sedang menjadi sorotan publik. Hal ini tak lepas dari dugaan penyelewengan dana umat yang terkumpul oleh yayasan dengan tagline "Care for Humanity" tersebut.
Sebagai informasi, Majalah Tempo sebelumnya meliris laporan mengenai dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT. Disebutkan bahwa dana yang terkumpul digunakan untuk memberi berbagai fasilitas mewah kepada petinggi-petingginya.
Meski isu ini terus bergulir panas terutama di Twitter, tak sedikit warganet yang masih memercayai ACT sebagai lembaga donasi yang amanah.
Hal ini salah satunya terbukti dari trending-nya tagar #KamiPercayaACT di Twitter pada Selasa (5/7/2022) pagi. Dipantau Suara.com sampai pukul 10.12 WIB, kata kunci ini masih menjadi nomor satu di Twitter Indonesia dan dipenuhi beragam cuitan pembelaan.
Rupanya warganet membandingkan dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT tersebut dengan aksi para tikus berdasi alias korupsi uang rakyat oleh pejabat.
Mereka menilai publik terlalu menanggapi keras dugaan yang sejauh ini masih belum sepenuhnya dibantah maupun diiyakan oleh ACT. Apalagi karena beredar juga desakan agar ACT dibubarkan saja lantaran telah tidak amanah dalam menyalurkan donasi umat.
Seperti misalnya warganet yang membandingkan dugaan penyelewengan ini dengan kasus korupsi bantuan sosial yang sempat dilakukan eks Menteri Sosial Juliari Batubara beberapa waktu lalu.
"Kalau ada kasus seperti ini, apakah lembaganya (Kemensos) yang harus DIHABISI? Atau pelakunya? Apakah pihak-pihak yang bekerja sama dengan lembaga tersebut (Kemensos) jadi SALAH? Silakan BuzzeRp jawab. #KamiPercayaACT," tegas warganet sambil menyertakan tangkapan layar pemberitaan soal aksi rasuah ini.
"Disaat ACT adalah masalah dengan pengurusnya, kaum otak tol** pada heboh dan sibuk meminta agar ACT dibubarkan, tapi disaat Negara ada masalah karena pejabatnya pada Korupsi bahkan sampai Triliunan, engga ada yang teriak-teriak agar Negara dibubarkan. Situ Waras?" ujar warganet.
Baca Juga: Heboh Kabar Petinggi Bergaji Ratusan Juta, ACT Minta Maaf: Kami Tak Menutup Mata
"Di BUMN juga banyak dengan masalah kasus-kasus korupsinya, tapi tidak ada yang teriak-teriak bahwa BUMN harus dibekukan dan dibubarkan. Maka begitu juga di ACT kalau di ACT ada Maling / Koruptor, maka potong tangannya, jangan ACT-nya dibubarkan. Situ Waras?" sambung warganet lagi.
ACT Diduga Menyelewengkan Dana Umat untuk Gaji Fantastis Petinggi
Majalah Tempo merilis laporan dugaan penyelewengan dana umat ini pada Sabtu (2/7/2022) kemarin dan mendapat respons keras dari banyak masyarakat.
Dalam laporannya, lembaga kemanusiaan yang juga fokus pada Suriah dan Palestina ini disebut menyelewengkan dana donasi yang terkumpul demi menyediakan gaji dan fasilitas mewah bagi para petingginya.
Misalnya saja Ahyudin yang pernah menjabat sebagai Presiden ACT, disebut memperoleh gaji sebesar Rp 250 juta setiap bulannya.
Lalu posisi di bawahnya juga mendapat gaji tak kalah besar. Misalnya Senior Vice President digaji Rp 200 juta per bulan, Vice President Rp 80 juta, dan Direktur Eksekutif Rp 50 juta.
Tag
Berita Terkait
-
Diduga Selewengkan Dana Umat, Warganet Bongkar Gaya Hidup Mewah Anak Bos ACT Hingga Doktrin Ekstrim
-
Ini Pengakuan Presiden ACT Soal Gaji Rp 250 Juta
-
Diduga Gelapkan Dana Umat, Pemprov DKI Berencana Evaluasi Kerja Sama Dengan ACT
-
Soal Dugaan Penyelewengan Dana Umat Oleh ACT, PPATK: Ada Indikasi Untuk Aktivitas Terlarang
-
Densus 88 Ikut Mendalami Dugaan Penyelewengan Dana ACT untuk Aktivitas Terorisme
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang