Suara.com - Pemotongan kurban di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat dilakukan di di rumah potong hewan (RPH) karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sebelum dipotong, hewan kurban akan diperiksa lebih dulu.
Kota Mataram memiliki dua RPH yang akan menjadi pusat pemotongan hewan kurban dari Pemerintah Kota Mataram. Dua RPH itu adalah RPH Mejeluk dan RPH Gubuq Mamben Sekarbela.
Hal itu dijelaskan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Fathoni Asfriandi di Mataram, Jumat.
Khusus untuk tahun ini pemotongan hewan kurban yang dihimpun Pemerintah Kota Mataram tidak ada yang dipotong di halaman kantor wali kota seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Setelah shalat Idul Adha, dilakukan serah terima hewan kurban dari Pemerintah Kota Mataram ke panitia dengan zikir dan doa. Kemudian, untuk pemotongan dilakukan di RPH," katanya.
Menurutnya, target hewan kurban yang akan dihimpun Pemerintah Kota Mataram pada Idul Adha 1443 Hijriah sebanyak 46 ekor terdiri atas 15 ekor sapi dan 31 ekor kambing.
Puluhan hewan kurban yang disiapkan itu berasal dari organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Mataram dan dari pihak-pihak lain seperti Bank NTB Syariah, dan Baznas Kota Mataram.
"Sampai hari ini, hewan kurban yang sudah terhimpun sebanyak 15 ekor. Terdiri atas 1 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Insya Allah, besok Sabtu (9/7), semua sudah terkumpul," katanya.
Baca Juga: Catat 482 Lokasi Penyembelihan Hewan Kurban, DPKH Gunungkidul Terjunkan 102 Petugas Pemantauan
Sementara dalam pendistribusiannya, kata Fathoni, sebagian hewan kurban jenis sapi dan kambing akan didistribusikan dalam bentuk utuh ke sejumlah pihak yang sudah menyampaikan permohonan. Seperti ke masjid, mushalla, pantai asuhan dan lainnya.
Selain itu, akan bagikan juga dalam bentuk daging kurban dengan menggunakan sistem kupon dengan asumsi satu sapi untuk 100 orang penerima.
"Sapi yang akan kita potong untuk dibagi-bagi dagingnya sebanyak 5 ekor, sehingga kupon yang kita siapkan sebanyak 500," katanya.
Menurutnya, kupon untuk pengambilan daging kurban itu diperuntukan bagi para petugas kebersihan dan pedagang yang ada di sekitar kantor wali kota.
"Sedangkan untuk warga sekitar kantor wali kota, akan dibagikan melalui TP PKK Kota Mataram," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jelang MotoGP Mandalika: Pebalap Diajak Keliling Kota Mataram, Warga Antusias
-
'Kebak Tanpa Luber', Filosofi Unik di Balik Pasar Lawas Mataram yang Menginspirasi
-
Jangan Lewatkan! Pasar Lawas Mataram 2025 Hadir 26 September di Kotagede
-
Gelandang PSIM Yogyakarta Rahmatsho Rahmatzoda Menuju Timnas Tajikistan
-
Tata Kelola Hewan Kurban Memprihatinkan! Cak Imin Dorong Jakarta Jadi Role Model
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram