Suara.com - Kesehatan jemaah haji akan tetap dipantau meski dinyatakan sehat saat sampai di Indonesia. Dinas kesehatan di daerah masing-masing akan memantau jemaah selama 21 hari.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana MARS pada Rabu (13/7/2022) menjelaskan, apabila ada gangguan kesehatan selama masa pemantauan, jemaah diharapkan agar segera melapor ke fasilitas kesehatan (faskes) setempat
Pemantauan kesehatan jemaah haji ini dimaksudkan sebagai deteksi dini penyakit menular, di antaranya Covid-19, Meningitis, polio, Mers-Cov, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC). Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jemaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi.
Jemaah haji dibekali dengan Kartu Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Apabila mengalami demam atau gejala sakit lain selama 21 hari masa pemantauan, jemaah yang sakit diimbau untuk segera ke Puskesmas atau faskes terdekat dengan membawa K3JH.
“Tentunya selama 21 hari jika timbul gejala sakit, jemaah harus segera lapor dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, dr. Budi mengatakan jika selama 21 hari masa pemantauan tidak ada gejala penyakit yang muncul, maka jemaah tetap diminta untuk menyerahkan K3JH kepada Puskesmas terdekat
dr. Budi juga mengingatkan kepada jemaah haji agar tetap Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri setibanya jemaah di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.
“Untuk memastikan jemaah tetap sehat sekembalinya ke tanah air” ujar dr.Budi
Adapun setibanya di Bandara Internasional (debarkasi), jemaah haji akan langsung dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi.
Apabila jemaah menunjukkan gejala demam atau ada potensi penyakit menular, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Jika hasil reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan.
Kemenkes juga menyediakan ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes menyiapkan pula sistem surveilans kesehatan terhadap jemaah haji Indonesia yang tiba di tanah air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Berita Terkait
-
Pulang ke Tanah Air, Jemaah Haji Tak Perlu Karantina
-
Tak Perlu Karantina, Jemaah Haji Boleh Langsung Pulang ke Rumah Saat Tiba di Indonesia
-
Kemenkes Ungkap 5 Penyakit yang Paling Banyak Serang Jemaah Haji Indonesia
-
Jemaah Haji Indonesia Dilarang Bawa Air Zamzam di Bagasi, Ini Penjelasannya
-
Meski Proses Haji Telah Selesai, Jemaah Haji Tetap Dapat Pelayanan Kesehatan Hingga Tiba di Tanah Air
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
OPM Dituding Tembak Warga Sipil dan Bakar Rumah di Asmat, Akses Sulit Hambat Penyelidikan
-
Usai Besuk, Sinta Wahid Minta Polisi Bebaskan Delpedro Cs: Mereka Anak Bangsa, Bukan Musuh Negara
-
Ribuan Anak Jadi Korban, Pakar Ungkap Sejumlah Titik Kritis Penyebab Keracunan Massal MBG
-
Profil Irjen Herry Nahak, Jenderal Lulusan Terbaik Akpol Ditunjuk Jadi Waka Tim Transformasi Polri
-
Sastrawan Kritik Prabowo di PBB: Bicara Perdamaian Dunia tapi Polisi Tangkapi Orang Tak Bersalah!
-
MBG di Bandung Barat Dihentikan Sementara setelah Ratusan Siswa Keracunan
-
Lawan Kejagung, Nadiem Makarim Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Disebut Berubah di Tengah Gugatan Rp125 T, Siapa yang Mengubah?
-
'Pulau Sawit Melambai': AGRA Sebut Ekspansi Kelapa Sawit Hancurkan Indonesia
-
PDIP Endus Siasat Jokowi di Balik Perintah Prabowo-Gibran 2 Periode: Mekanisme Penyelamatan Diri