Suara.com - Dua nelayan terdampar di Pelabuhan Awang Lombok Tengah setelah kapal mereka karam saat mencari ikan di perairan Flores.
Kedua nelayan atas nama Lucas Lucigadi (27) dan Leonard Dagetuka (18) untuk sementara masih ditampung di Polsek Pujut
Mereka menunggu hasil koordinasi dengan pemerintah Provinsi NTT untuk proses pemulangannya ke kampung halamannya.
"Kedua nelayan itu telah diberikan pertolongan medis di Puskesmas Awang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Ridwan Makruf di kantor bupati setempat, Senin.
"Kita masih menunggu hasil koordinasi dengan pemerintah NTT, baru akan dipulangkan," lanjutnya.
Peristiwa yang menimpa kedua nelayan tersebut bermula ketika mereka pergi ke melaut mencari ikan menggunakan perahu kecil.
Setelah berada di tengah laut, mesin perahu mereka rusak dan karam diterjang gelombang, sehingga mereka terombang-ambing di tengah laut.
Setelah terombang ambing di tengah laut beberapa hari, mereka terseret arus dan ditemukan oleh nelayan dari Lombok Tengah.
Sehingga diselamatkan ke Pelabuhan Awang.
Baca Juga: Nelayan Hilang Karena Perahunya Tenggelam di Perairan Kasilampe, Teluk Kendari
"Mereka pergi melaut tanggal 3 Juli dan temukan pada tanggal 11 Juli dan hingga saat ini mereka belum pulang ke NTT," katanya.
Sebelumnya, BMKG mengimbau kepada masyarakat atau nelayan yang tinggal di pesisir pantai untuk tetap waspada dampak gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan NTB khususnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Rezeki Nomplok! Detik-detik Nelayan Karawang Serbu Kontainer Mie Instan yang Jatuh ke Laut
-
Viral Tanggul Beton di Laut Cilincing, Ini Penampakannya
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Aktivis Vian Ruma dan Ironi Suara Rakyat yang Dihilangkan
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti