Suara.com - Seorang nelayan hilang karena perahunya tenggelam di perairan Kasilampe, Teluk Kendari. Nelayan itu bernama Salam (35).
Nelayan itu dicari Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari. Kapal itu tenggelam, Minggu (17/7).
Menurut Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi menjelaskan keluarga Salam pada Minggu (17/7) malam pukul 20.26 WITA melaporkan bahwa Salam hilang setelah perahu yang dia gunakan bersama dua rekannya untuk memancing dihantam gelombang tinggi.
Salam bersama dua warga Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, pergi memancing ke perairan Kasilampe pada Minggu (17/7) sekitar pukul 06.00 WITA.
Sekitar pukul 19.00 WITA perahu panjang mereka dihantam gelombang sehingga tenggelam.
Aris menyampaikan bahwa dua rekan Salam, Muhammad Aprianto (33) dan Colla (30), berhasil menyelamatkan diri dalam musibah tersebut.
Setelah menerima laporan mengenai hilangnya Salam, tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari diberangkatkan menuju ke lokasi korban dilaporkan hilang.
Tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari tiba di lokasi hilangnya korban pukul 20.46 WITA dan melakukan penyisiran hingga tengah malam, tetapi upaya itu tidak membuahkan hasil.
"Operasi pencarian dilanjutkan Senin pagi ini sejak pukul 07.00 WITA," kata Aris.
Baca Juga: Nelayan Kalimantan Timur Diberi Pelatihan Dan Sertifikat Menyelam
Aris menjelaskan bahwa pada operasi pencarian lanjutan, tim 1 menyisir di bagian timur muara teluk Kendari hingga sebelah barat lokasi korban dilaporkan hilang sejauh 0,3 mil laut menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dan tim 2 menyisir di sekitar lokasi korban dilaporkan hilang menggunakan perahu karet.
Basarnas berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran, Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, dan Distrik Navigasi Kendari dalam melakukan pencarian. (Antara)
Berita Terkait
-
Dari Pinggir Pesisir: Kisah Perempuan Nelayan yang Suaranya Sering Tak Didengar
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
Migrasi Sunyi Nelayan: Ketika Laut Tak Lagi Menjanjikan Pulang
-
Suara Nelayan Tenggelam: Bertahan di Tengah Banjir Izin Industri
-
Suara Pesisir yang Padam: Hak Perempuan Nelayan yang Masih Terabaikan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku