Suara.com - Gara-gara kuota terbatas dan waktu tunggu sangat lama, Malaysia menerapkan aturan ketat untuk jemaah yang berangkat haji. Salah satunya melarang jemaah yang obesitas.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman saat bertemu Misi Haji Indonesia di Daker Makkah, Arab Saudi, Kamis (21/7/2022).
“Ada aturan Body Mass Index (BMI) dihitung 40 ke atas tidak boleh berangkat. 35-40 kalau punya penyakit bawaan juga tidak dibenarkan berangkat,” ujar Syed Saleh.
BMI adalah cara menghitung berat badan ideal berdasarkan tinggi dan berat badan dengan menggunakan rumus tertentu.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Hilman Latief mengatakan secara umum pelaksanaan haji di Indonesia dan Malaysia sama.
Untuk waktu tunggu, Indonesia lebih beruntung karena mendapatkan kuota lebih besar. Hanya di Indonesia aturan untuk jemaah tidak bisa seketat Malaysia.
“Kami di Indonesia tidak bisa menuangkan kalau berat badan pun ditentukan,” ujar Hilman Latief.
Seperti diketahui, warga Indonesia lebih beruntung dari Malaysia. Betapa tidak, masa tunggu haji paling lama 43 tahun untuk kuota 100 persen atau 86 tahun untuk kuota 50 persen.
“Di Malaysia 141 tahun masa tunggu. Kalau kuota 50 persen (seperti tahun ini) masa tunggu bisa hampir 300 tahun,” ujar Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman, Ketua Rombongan Haji (Tabung Haji) Malaysia, Kamis (21/7/2022).
Baca Juga: Beda dengan Indonesia, Jemaah Haji Malaysia Tidak Dapat Program Arbain
Pernyataan Syed Saleh Syed Abdul Rahman ini disampaikan ketika memimpin rombongan tim haji Malaysia berdialog dengan tim Haji Indonesia di PPIH Daerah Kerja Makkah.
Misi Haji Indonesia, Kamis (21/7/2022), menerima kedatangan Tim Tabung Haji Malaysia. Hadir, Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman beserta dua wakil dan jajarannya.
Kehadiran mereka di Daker Makkah diterima Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajaran Eselon II. Hadir juga, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.
Baik Hilman maupun Syed Saleh sepakat untuk terus menjalin komunikasi. Dalam beberapa waktu ke depan, keduanya berencana menggelar pertemuan untuk menjalin kerja sama agar pelayanan haji makin baik di masa mendatang.
Berita Terkait
-
Beda dengan Indonesia, Jemaah Haji Malaysia Tidak Dapat Program Arbain
-
Alamak! Antrean Haji di Malaysia 141 Tahun, Sampai 300 Tahun Jika Kuota 50 Persen
-
Disinggung soal Kenaikan Biaya Masyair, Ini Kata Malaysia
-
YouTuber Viralkan Uang Jemaah Hilang, Kadaker Makkah: Dia Sudah Minta Maaf
-
Indonesia dan Malaysia Sepakat soal Kenaikan Biaya Masyair: Harus Sebanding dengan Layanan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra