Suara.com - Heri (58), sibuk mengatur kendaraan yang melintas di perlintasan kereta api, di Duri Kosambi, Rawa Buaya Jakarta Barat.
Sembari membawa jerigen yang sudah dipotong bagian atasnya, Heri sesekali menarik bambu yang di cat kuning-hitam untuk menyetop kendaraan saat kereta hendak melintas.
Heri mengaku telah lama membantu menjaga perlintasan rel kereta api. Hanya bermodal pantauan, Heri melakukan buka-tutup bambu perlintasan.
Mirisnya, perlintasan tanpa palang pintu ini berada di dekat Stasiun Rawa Buaya.
“Sudah lama saya ngatur di sini, karena pas ada rel kereta belom pernah ada palang pintunya,” kata Heru kepada Suara.com, di lokasi, Rabu (27/4/2022).
Heri mengaku, tidak ada upah bulanan yang ia terima dari menjaga perlintasan kereta oleh pihak KAI. Ia hanya mendapatkan upah dari hasil sumbangan sukarela para pengendara yang dikumpulkannya di derigen putih.
“Kalau kejadain mah sering. Biasanya mereka yang bandel nerobos,” katanya.
Heri tidak sendiri menjaga perlintasan rel kereta, ada 20 rekannya yang membantu, hanya saja dalam bertugas mereka membagi shift.
“Saya tadi dari jam setengah 9 sampai nanti jam 2an. Ada lagi nanti gantian,” jelas Heri.
Baca Juga: Nekat Menerobos, Pemotor Muda-mudi Malah Tersangkut Kejebak di Palang Kereta Api
Sementara itu, salah seorang penjaga warung didekat persimpangan rel kereta, Andien (64) mengaku juga sering membantu mengatur perlintasan saat sore hari. Biasanya volume kendaraan lebih padat dari biasanya di sore hari.
“Dari awal dibagunnya rel kereta sampai sekarang belom pernah ada palng pintu. Saya juga kadang ikut bantu ngatur kalau lagi padat,” kata Andien.
Andien mengatakan peristiwa kendaraan tertabrak kereta bukan hal baru. Selalu ada saja peristiwa seperti itu.
Anehnya, lanjut Andien, setiap habis kecelakaan selalu ada petugas yang mengukur untuk dibuatkan palang pintu perlintasan, namun sudah beberapa kali insiden, palang pintu itu tidak terealisasi.
“Kejadian diukur, kejadian diukur tapi enggak ada hasilnya,” pungkas Andien.
Sebelumnya, terjadi kecelakaan uang melibatkan odong-odong dengan kereta api di Serang Banten, pada Selasa (26/7/2022). 9 orang tewas dalm insiden itu.
Berita Terkait
-
Lokasi Kecelakaan Odong-odong Tertabrak Kereta Api yang Sebabkan 9 Korban Tewas Tidak Ada Palang Pintu
-
Penampakan Sepeda Motor yang Terseret Kereta Sejauh 2,5 Km di Kranji, Begini Nasib Pengemudinya
-
Nekat Menerobos, Pemotor Muda-mudi Malah Tersangkut Kejebak di Palang Kereta Api
-
3 Pemotor Nyaris Tersambar Kereta Api Gegara Terobos Perlintasan
-
Detik-Detik Pria Selamatkan Nyawa Sopir Becak Bermotor Berisi 2 Penumpang di Perlintasan Kereta Api, Publik Deg-degan
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Buntut Panjang Kasus Bobby Nasution, Dewas KPK Periksa Penyidik Rossa Purbo Besok
-
KPK Undang Presiden Prabowo Hadiri Hakordia 2025, Tapi Jokowi Tak Masuk Daftar
-
Menteri PMK Bantah Penjarahan Beras di Sibolga: Bantuan untuk Warga Banjir, Bukan Kerusuhan
-
Benteng Terakhir yang Terkoyak: Konflik Manusia dan Negara di Jantung Tesso Nilo
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis
-
Banjir Sumatra Jadi Petaka, KLHK 'Obrak-abrik' Izin, Bakal Panggil Perusahaan Pekan Depan
-
Media Sustainability Forum 2025: Perkuat Daya Hidup Media Demi Topang Demokrasi
-
Golkar Semprot Cak Imin soal 'Tobat Nasuha': Anda Bukan Presiden, Cuma Menko!
-
Pakai Citra Satelit, Pemerintah Buru Terduga di Balik Kayu Gelondongan Banjir Sumatra