Suara.com - Profil Kapolda Metro IrJen Pol Fadil Imran di Wikipedia diduga telah diubah oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Tiba-tiba keterangan mengenai biodata Kapolda Metro Jaya tersebut memuat keterangan kalau Irjen Fadil Imran telah menerima suap dari Kadiv Propam Mabes Polri Ferdy Sambo terkait kasus penembakan terhadap Brigadir J.
Pihak yang mengatasnamankan dirinya Sahabat Polisi melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya, karena dianggap sebagai berita bohong dan bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Berikut ulasannya.
1. Biodata Irjen Fadil Imran diedit pihak lain
Biodata Kapolda Metro Jaya diduga telah diedit oleh pihak yang tidak bertanggungjawabnya. Dalam keterangannya di Wikipedia, pelaku menyebut jika Fadil menerima suap dari Kadiv Propam non-aktif Irjen Ferdy Sambo.
Selain meyebut Fadil Imran menerima suap dari Ferdy Sambo, di Wikipedia juga disebutkan jika Fadil tidak menangkap Ferdy Sambo yang ditulis sebagai otak pembunuhan berecana terhadap Brigadir J.
2. Sahabat Polisi buat laporan ke Kapolda
Buntut daripada masalah tersebut, pihak yang mengatas namakan dirinya sebagai Sahabat Polisi melaporkan perubahan biodata tersebut ke Polda Metro Jaya atas penyebaran berita hoaks.
Ketua Sahabat Polisi, Fonda Tangguh mengatakan, laporannya telah diterima dan terregistrasi dengan nomor LP/B/3806/VII/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 26 Juli 2022.
"Hari ini saya melaporkan penggunan anonimnya, saya laporkan hari ini dengan dugaan Pasal 14 Ayat 2 dan pasal 15 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan kegaduhan," kata Fonda di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (26/7/2022).
3. Pelaku menyebarkan berita hoaks
Terkait biodata Irjen Pol Fadil Imran yang diedit, Fonda mengungkapkan jika pelaku melakukan perbuatan yang tidak bertanggungjawab.
Karena penyebaran berita bohong alias hoaks sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat.
4. Wikipedia harus lebih selektif
Berita Terkait
-
Ingatkan Kamaruddin Tak Banyak Berspekulasi, Kuasa Hukum Istri Ferdy Sambo: Advokat Itu Ahli Hukum, Bukan Nujum
-
Siapa Oki Rengga, Komika Viral Tarik Penonton usai Dibilang Lawakan Tak Lucu
-
Berhalangan Hadiri Asesmen, Bharada E Belum Berstatus Terlindung LPSK
-
Usut Hubungan Para Ajudan, Kedekatan Brigadir J dengan Istri Ferdy Sambo Turut Digali Komnas HAM
-
Profil Brigita Manohara Bukan Sembarang Orang, Dapat Rekor MURI Perempuan Dengan Gelar Akademik Terbanyak
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik