Suara.com - Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Abdul Haris melakukan lawatan ke sejumlah kampus mitra di Australia dalam rangka pengembangan Program Kelas Khusus Internasional (KKI).
Dalam kunjungan yang dilakukan selama tujuh hari tersebut, mulai 25 Juli 2022 hingga 31 Juli 2022 tersebut, Prof Haris didampingi Dekan Fakultas Teknik Prof Dr Heri Hermansyah.
"Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat global engagement dan mengembangkan kerja sama program double degree yang sudah terjalin antara Universitas Indonesia dan beberapa mitra di Australia. Melalui kemitraan global, kita sekaligus membangun reputasi akademik Universitas Indonesia di dunia internasional," katanya dalam rilis yang diterima pada Kamis (28/7/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Prof Haris mengunjungi enam kampus kelas dunia yang telah menjadi mitra, yakni Monash University, the University of Melbourne, the University of Queensland, Queensland University of Technology, University of New South Wales, dan Swinburne University of Technology.
Dalam kunjungan tersebut, delegasi pimpinan Kampus Kuning tersebut ditemui langsung Vice President Monash University Prof Abid Khan, Provost and Senior Vice President the University of Queensland Prof Aidan Byrne, Associate Dean Melbourne School of Engineering Prof David Schallcross, dan Pro Vice-Chancellor Swinburne University of Technology Prof Alan Lau beserta para jajarannya.
Selain agenda pertemuan dengan pimpinan kampus tersebut, Prof Haris beserta rombongan juga menyempatkan diri menyambangi mahasiswa UI yang sedang menempuh program joint-degree di kampus-kampus di Australia, beserta para alumni.
Mahasiswa peserta program KKI tersebut berasal dari Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Tak hanya itu, Prof Haris beserta rombongan juga turut menghadiri wisuda mahasiswa program KKI jurusan Mechanical and Mechatronics Engineering dan Civil Engineering and Architecture di Queensland University of Technology.
Kepada para mahasiswa KKI, Prof. Haris berpesan agar tetap menjaga nama baik almamater di kampus kelas dunia tersebut.
Baca Juga: Bus Listrik UI Dipamerkan di PEVS 2022
"Kalian adalah duta Universitas Indonesia di kampus-kampus dunia. Karena itu jagalah nama baik almamater, fokus belajar, dan tingkatkan prestasi karena di pundak kalian terdapat marwah UI dan Indonesia."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!