Suara.com - Dalam hitungan hari, kita akan merayakan kemerdekaan RI ke-77. Bagaimana kronologi kemerdekaan Indonesia? Apakah kalian semua sudah tahu? Yuk simak kembali perjuangan para pahlawan dalam mencari kemerdekaan berikut ini.
Perjuangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan sudah dimulai sejak pembentukan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945. Hal ini ditentukan juga oleh pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh sekutu.
Pada akhirnya perjuangan rakyat Indonesia mencapai puncaknya pada 17 Agustus 1945 yang ditandai dengan adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno.
Beberapa rangkaian penting tersebut kini dikenang dalam sejarah dan mudah dipahami jika dipelajari secara berurutan. Masih dari sumber yang sama, berikut kronologi kemerdekaan Indonesia.
Kronologi Kemerdekaan Indonesia
- 1 Maret 1945 : Pembentukan BPUPKI
- 6 Agustus 1945 : Hiroshima di bom atom oleh Sekutu
- 7 Agustus 1945 : Pembentukan PPKI
- 9 Agustus 1945 : Nagasaki di bom atom oleh Sekutu
- 12 Agustus 1945 : Soekarno dan Hatta bertemu Marsekal Hisaichi Terauchi di Dalat
- 15 Agustus 1945 : Tiba kembali di Indonesia,
- 16 Agustus 1945 : Peristiwa Rengasdengklok,
- 17 Agustus 1945 : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Menilik kronologi di atas, secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa perjuangan pahlawan kemerdekaan sangat panjang dan tak mudah.
Keadaan cukup menentukan ketika sekutu melakukan pemboman di kota Hiroshima dan Nagasaki, sehingga pejuang kemerdekaan tak mau kehilangan kesempatan besar untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Teks asli proklamasi Indonesia kini disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Naskah tersebut ditulis tangan oleh Bung Karno dan berisi poin-poin penting tentang kemerdekaan indonesia.
Lokai ketika Bung Karno menulis dan membaca Teks Proklamasi tersebut, kini dikenal sebagai Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat.
Baca Juga: 10 Ide Lomba 17 Agustus yang Seru, Heboh dan Unik!
Sebagai ucapan terima kasih dan apresiasi pada jasa-jasa mereka yang sudah berjuang, kita sebagai penerus kemerdekaan patut membangun negeri dengan berbagai prestasi.
Tak perlu lagi bambu runcing untuk berjuang, cukup menjauhkan diri dari hal negatif seperi narkoba dan mengisi pribadi dengan berbagai hal positif, maka secara otomatis, kita sudah ikut membangun negeri ini ke arah yang lebih baik.
Demikian kronologi kemerdekaan Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga penjelasan ini bisa diterima dengan mudah dan memberi wawasan bagi pembaca.
Kontributor : Rima Suliastini
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir