Suara.com - Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Ulin Nuril Islamil Qayyidi (UNIQ) Nusantara, Syeikh Ghufron Al Bantani kembali menegaskan bahwa suara rakyat adalah ruh dari Pancasila.
“Sebagai ideologi pemersatu umat dan bangsa, maka kehadiran Pancasila tidak bisa dilepaskan dari semangat perjuangan rakyat membangun negeri tercinta ini,” tutur Kyai yang akrab dengan sebutan Abuya Mama Ghufron Al Bantani atau Abah Ghufron itu saat ditemui di kediamannya.
Cicit Syaikh Nawawi Al Bantani, Kyai Muhammad Abdul Ghufron Al Bantani al Jawi ini lebih lanjut mengatakan, antara suara rakyat dan Pancasila terdapat sebuah relasi kausal yang tidak bisa saling menegasi (meniadakan).
“Dilihat dari akar historisnya, kelahiran Pancasila merupakan bentuk kristalisasi atas falsafah hidup dan kearifan bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa. Maka itu, memisahkan Pancasila dari suara rakyat adalah upaya mencabut isi dari cangkangnya,” terangnya.
Pancasila dengan demikian, menurut Kyai yang pernah dikubur hidup-hidup selama 40 hari 40 malam itu eksis karena dihidupu sang ‘ruh’ yakni suara rakyat.
“Jadi suara rakyat itu ibarat ruhnya Pancasila. Mengabaikan suara rakyat dengan demikiansama artinya dengan membunuh Pancasila itu sendiri,” ujar dia.
Penulis 500 Kitab Sawami berbahasa Suryani itu juga menandaskan, Indonesia mampu berdiri dan bertahan sejauh ini karena ruhnya masih ada.
Namun, ia melihat suara rakyat sebagai ruh Pancasila ini selalu berada dalam situasi goncangan. Denan kata lain, ada saja pihak-pihak tertentu yang berusaha melenyapkannya.
“Untuk itu, jangan sampai negeri ini jadi hancur berantakan akibat ulah segelintir pihak yang terus mencoba menggerogoti nafas persatuan dan kesatuan bangsa, maka semua elemen harus punya rasa tanggung jawab yang sama dalam menjaga ruh Pancasila ini,” tandasnya.
Baca Juga: Pedagang Mobil-mobilan di Lapangan Pancasila Kota Palopo Dikeroyok
Ia pun menyarankan kepada pemimpin akan datang agar mampu meresapi ruh Pancasila dalam semangat berbangsa dan bernegara.
"Maka itu, siapapun pemimpin akan datang harus paham tentang Pancasila dan ruh yang menghidupinya. Tanpa pemahaman yang dalam dan tulus, negeri ini akan menjurus pada tata kelola yang salah yang kemudian berujung pada ketidakselaran antara visi dan realitas," imbuhnya.
Pemimpin ke depan juga kata dia harus mampu menafasi Pancasila baik dalam bersikap ataupun dalam wujud laku perbuatan. Ia yang tidak mendikotomikan seluruh komponen bangsa dengan berbagai latar keperbedaannya yang menyejarah.
"Sehingga cita-cita persatuan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dalam bingkai ke-Bhinekaan terus terpupuk-terjaga untuk kemaslahatan bersama," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai