Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini angkat bicara terkait penemuan bantuan sosial (bansos) Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditemukan terkubur dalam tanah.
Hal tersebut menyusul kabar warga yang dikejutkan dengan penemuan bansos presiden terkubur di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Minggu (31/7/2022).
Penemuan bansos presiden untuk warga terdampak Covid-19 itu terungkap usai ahli waris pemilik lahan, Rudi Samin, melakukan penggalian dengan alat berat dan tengah ditangani Polrestro Depok.
Adapun poin-poin dari pernyataan Mensos Risma bisa diketahui selengkapnya berikut ini.
1. Bukan di Masa Risma Menjabat Mensos
Risma mengatakan pemberian bansos Presiden itu bukan terjadi saat dirinya menjabat sebagai Mensos.
"Jadi yang jelas itu bukan di zaman saya, karena waktu saya jadi menteri, Bapak Presiden sudah menyampaikan 'Bu Risma, jangan bantuan berupa barang," kata Mensos Risma melalui pesan suara, Senin (1/8/2022).
2. Bansos Bisa Berupa Uang atau Barang
Risma mengungkapkan bahwa pesan dari Presiden Jokowi tersebut menjadi alasan saat mulai menjabat, di mana dia menyalurkan bansos berupa uang. Ini, kata dia, memang diperbolehkan.
"Tapi itu salah satu, dan itu memang aturannya boleh di Perpres tentang bantuan itu boleh dalam bentuk uang dan barang," katanya.
3. Didesak Pihak DPR
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menyebut penemuan beras bansos membusuk dan terkubur di tanah lapang di wilayah Depok, Jawa Barat itu sebagai kejadian yang mencurigakan.
"Saya kira sangat mencurigakan dengan adanya timbunan bantuan sosial tersebut dalam jumlah yang sangat besar. Apalagi timbunan bantuan sosial itu berupa beras dan kebutuhan pokok lainnya yang sangat dibutuhkan warga yang terdampak Covid-19," kata Ace saat di konfirmasi di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Ace mendesak Kemensos melakukan investigasi internal terkait kasus temuan tersebut guna mengetahui kejadian sebenarnya. Sepengetahuan dia, bantuan sosial Presiden Jokowi juga tetap di bawah koordinasi Kementerian Sosial RI.
4. Diminta Menyelidiki Fakta
Tag
Berita Terkait
-
Kemenko PMK Ungkap Asal Muasal Beras Bansos Yang Dikubur Di Depok, Sebut Sudah Tak Layak Konsumsi Saat Ditimbun
-
Gempar Kuburan Bansos Jokowi di Depok, Polisi Ungkap Fakta Terbaru, Singgung Soal JNE sebagai Jasa Kurir
-
DPR Wanti-wanti Mensos Risma Soal Kuburan Bansos Di Depok: Jangan Malah Lepas Tanggung Jawab
-
Kasus Temuan Paket Bansos Jokowi Dipendam di Depok, Polisi Akan Periksa Pihak JNE hingga Kemensos
-
Kemenko PMK: Beras Bansos Ditimbun di Depok Tidak Layak Dikonsumsi
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta