Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan, jika Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, dan para ajudannya -termasuk Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat- berada di Magelang, Jawa Tengah sebelum terjadinya insiden penembakan di Rumah Dinas Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta terjadi.
Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan, peristiwa di Magelang adalah momen perayaan hari ulang tahun pernikahan Irjen Ferdy Sambo dan Istrinya. Kata dia, situasi di sana saat itu dalam suasana gembira.
"Saya perlu jelaskan begini, kenapa yang di Magelang tidak perlu terlalu dibicarakan? Karena kita menemukan fakta-fakta, di Magelang ada perayaan anniversary, Yosua ada di situ, Bharada E atau Richard juga ada di situ. Yang lain-lain adalah, semua situasi suasana gembira saja," kata Taufan saat diskusi daring, Jumat (5/8/2022).
Taufan memaparkan, saat tanggal 4 Juli 2022, Ferdy Sambo sedang bertugas di Semarang. Dari sana, dia bergegas ke Magelang karena mengantar anaknya ke Sekolah Taruna Nusantara.
"Karena dia sebetulnya sedang bertugas di Semarang, hanya pulang ke Magelang karena tanggal 4 (Juli 2022) ikut mengantar anaknya ke Sekolah Taruna Nusantara," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Bharada E ditetapkan menjadi tersangka oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian. Ia mengatakan, Bharada E dijerat pasal 338 KUHP juncto pasal 55 dan 56 KUHP.
"Sampai hari ini, penyidik memeriksa 42 saksi, termasuk ahli-ahli, baik dari unsur biologi kimia forensik, IT forensik, kedokteran forensik. Menyita barang bukti alat komunikasi, CCTV dan barang bukti di TKP diperiksa dan diteliti Labfor," ujar Andi Rian saat konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (3/8/2022) malam.
Hasil penyidikan tersebut, kata Andi Rian, hasil dari gelar perkara yang sudah dilakukan.
"Pemeriksaan saksi cukup untuk menetapkan Bharada E sebagai tersangka," kata dia.
Baca Juga: IPW Soal Kasus Penembakan Brigadir J: Tersangka Lebih dari Satu
Berdasarkan pasal yang dijerat ke Bharada E, menurut Andi Rian, Bharada E melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J bukan sebagai bentuk bela diri. Kasus yang menjerat Bharada E ini, kata Andi Rian, berdasarkan laporan keluarga Brigadir J.
"Pemeriksaan tetap berkembang. Masih ada beberapa saksi yang akan kita periksa di beberapa hari ke depan," ujarnya.
"Saat ini Bharada E ada di Bareskrim setelah ditetapkan sebagai tersangka dan akan diperiksa sebagai tersangka, langsung kita tangkap dan kita tahan," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat