Suara.com - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah hingga Selasa (9/8/2022) masih merawat satu jemaah ONH Plus berusia 62 tahun. Jemaah yang diagnosa post stroke itu telah menjalani perawatan di KKHI Madinah sejak 25 Juli 2022.
Sebelumnya, jemaah tersebut dirawat di Rumah Sakit Madinah Grand Hospital. Ia kemudian dipulangkan ke KKHI untuk menjalani pemulihan.
Berdasarkan keterangan tim dokter KKHI Madinah, dr. Rifky Mubarak, Sp.KFR, jemaah yang masih dirawat itu mengalami hemiparesis duplex, yaitu adanya kelemahan dari empat anggota gerak.
Selain itu, pasien juga mengalami penurunan kognisi baik kesadaran maupun kemampuan komunikasi dan verbal. Selama menjalani perawatan di KKHI Madinah, jemaah itu tidak dipasangkan alat bantu nafas dan selang makan.
Menurut dr. Rifky, yang bersangkutan masih memiliki respons menelan yang cukup baik. Kondisi itu membuat dokter yang menanganinya memutuskan untuk tidak memasang selang makan.
“Beliau mampu menelan dan tidak tersedak, jadi kita tidak pasangkan selang makan,” jelas dr. Rifky.
Selama menjalani proses pemulihan, jemaah itu mendapatkan terapi fisik pasif secara rutin untuk mengurangi pelemahan otot dan perlengketan sendi. Terapi dilakukan mulai dari terapi duduk, anggota gerak tangan dan kaki.
“Kita bangunkan dengan tetap bersandar pada bed (tempat tidur) secara perlahan. Dimulai dari 450, kemudian 600 selama 10 menit," terang dr. Rifky.
"Kalau tensinya bagus bisa sampai posisi tegak 900 selama lima menit, terus diulang selama 30-60 menit per hari,” lanjutnya.
Baca Juga: 81.612 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air
Tak hanya menerima terapi duduk, pasien juga mendapatkan terapi lingkup anggota sendi atau range of motion, baik anggota gerak atas ataupun anggota gerak bawah.
Untuk anggota gerak atas dilakukan terapi secara pasif bagi sendi tangan, siku, dan bahu, masing masing 10 menit untuk setiap bagian, dengan gerakan lurus dan tekuk. Demikian juga dengan anggota gerak tubuh bawah, mulai dari panggul, lutut, dan pergelangan kaki.
Sementara Koordinator Perawat KKHI Madinah, Ns Okta Mustikalah mengatakan, tim perawat juga menyiapkan kebutuhan dasar pasien selama di rawat di KKHI Makkah.
Kebutuhan ini meliputi memandikan, memberikan makan, dan sebagainya. Terapi obat juga diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter penanggung jawab pelayanan.
“Dalam masa perawatan di sini, tidak terlalu banyak kendala bagi kami sebagai perawat. Kondisi vital pasien juga secara umum bagus mulai dari tekanan darah, hingga pernafasan,” imbuhnya.
Sesuai dengan rekomendasi tim dokter KKHI Madinah, jemaah kondisinya transportable atau kondisinya stabil dan dapat dipulangkan ke Indonesia.
Berita Terkait
-
81.612 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air
-
Terapi Kurma Efektif Percepat Penyembuhan Jemaah Haji
-
Sebanyak 2.816 Jemaah Haji Asal Indonesia Pulang ke Tanah Air Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
-
Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia, Selasa 9 Agustus 2022
-
Kemenag Sebut 78.369 Jemaah Haji Telah Tiba di Indonesia per 8 Agustus 2022
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina