Pada 4 Januari 1946, aksi teror Belanda dilakukan peningkatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk meninggalkan Jakarta ke Jogjakarta dengan kereta api. Bendera nasional asli dibawa ke Jogjakarta dan termasuk dalam koper pribadi Presiden Soekarno. Kemudian, ibu kota Indonesia dipindahkan ke Jogjakarta.
Pada 19 Desember 1948, Belanda memimpin agresi kedua mereka. Pada masa Istana Kepresidenan, Rumah Besar Yogyakarta dikelilingi oleh Belanda. Pak Husein Mutahar dipanggil oleh Ir.Soekarno dan memberinya tugas untuk menyelamatkan bendera nasional.
Penyelamatan bendera adalah salah satu bagian dari sejarah untuk menegakkan bendera merah putih sebagai identitas negara. Untuk menyelamatkannya, Tuan Husein Mutahar terpaksa memisahkan bagian merah dan putih. Oleh karena itu, bendera yang dipisahkan menjadi dua itu pun dijahit kembali oleh Pak Husein Mutahar persis di jahitan aslinya.
Pada 28 Desember 1949, Presiden Soekarno kembali ke Jakarta untuk membawa kembali nama ibu kota Indonesia menjadi kota Jakarta. Bendera merah putih juga dibawa ke Jakarta. Untuk pertama kalinya, peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1950, diadakan di Istana Merdeka dengan menggunakan bendera nasional Indonesia, Sang Saka Merah Putih, yang disambut dengan perayaan penuh suka cita oleh seluruh bangsa Indonesia.
Demikian itu sejarah bendera merah putih dan lika likunya menjadi sang saka Indonesia.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Tim Pancasila Tangguh Berhasil Kibarkan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka
-
6 Fakta di Balik Sejarah Bendera Merah Putih, Sempat Dipisah Jadi Dua Bagian
-
Tetangga Dekat, Tapi Masih Ada Kesalahpahaman Australia Soal Indonesia
-
Fakta Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih: Sejarah, Pernah Dijahit 2 Kali hingga Dibungkus Koran
-
Sejarah Paskibraka Berawal dari Utusan Presiden Soekarno
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram