Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pesan bijak dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang sedang sulit. Menurut orang nomor satu di Indonesia ini, selalu ada peluang di setiap kesulitan, khususnya bagi pengusaha Indonesia.
Karena itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk tetap optimis. Jokowi mengamini jika waspada tetap diperlukan, namun hal itu jangan sampai menimbulkan rasa pesimisme.
"Kita harus waspada iya, hati-hati iya, tapi jangan memunculkan sebuah pesimisme. Ini sekali lagi yang saya tidak mau," kata Presiden Jokowi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa (23/8/2022).
"Harus tetap optimis karena dalam setiap kesulitan ada peluang di situ, pasti," pesan Jokowi.
Pesan bijak Jokowi itu disampaikan saat memberikan pengarahan pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Se-Indonesia.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Ketua Umum KADIN M Arsjad Rasjid serta ketua umum KADIN provinsi.
Presiden Jokowi melanjutkan, dalam kondisi sesulit apapun pasti selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan oleh wirausahawan.
"Dalam kondisi sesulit apa pun pasti ada peluang dan yang bisa menggunakan peluang itu adalah 'entrepreneur,' wirausahawan bapak ibu sekalian, tidak ada yang lain," lanjut Jokowi.
Salah satu peluang usaha yang dapat dimasuki wirausahawan Indonesia, menurut Jokowi, adalah bidang pangan. Apalagi, saat ini dunia tengah dilanda dengan krisis pangan sehingga peluang di bidang tersebut semakin besar.
Baca Juga: Bicara Hilirisasi Industri, Jokowi: Saya Tahu Di KADIN Banyak Yang Punya Tambang, Termasuk Ketuanya
"Peluangnya apa? Ada krisis pangan, ya berarti peluangnya di pangan. Jualan pangan paling cepat sekarang. Kemarin dari China minta beras 2,5 juta ton, Saudi minta 100 ribu ton beras," beber Jokowi.
"Saat ini kita belum berani, kita stop dulu. Tapi begitu produksi melompat karena bapak ibu ke situ, bisa saja kita terjun ke situ dengan harga yang sangat 'visible' sangat baik," sambung Jokowi.
Presiden Jokowi mengungkap awalnya hanya ada 6 negara yang membatasi ekspor pangan. Namun kini berangsur-angsur bertambah menjadi 23 negara.
"Semua menyelamatkan negara masing-masing ya semestinya memang harus seperti itu. Oleh sebab itu patut kita syukuri bahwa 2 minggu lalu disampaikan kepada kita sebuah sertifikat dari 'International Rice Research Institute' yang menyampaikan ketahanan pangan kita baik dan swasembada kita sudah dimulai sejak 2019," tambahnya.
Apalagi di sisi lain, negara lain kekurangan pangan sedangkan Indonesia justru dinyatakan sudah swasembada besar dan sistem ketahanan pangan yang sudah baik.
"Saya ajak bapak ibu sekalian misalnya di NTT, ada KADIN, tanam sorgum. NTT adalah tempatnya sorgum, sangat subur sekali, dan 'visible' nggak usah ribuan hektare coba saja 10 hektare," ajak Jokowi.
Berita Terkait
-
Bicara Hilirisasi Industri, Jokowi: Saya Tahu Di KADIN Banyak Yang Punya Tambang, Termasuk Ketuanya
-
Presiden Jokowi Minta Tindak Tegas Mafia Tanah: Kalau Masih Ada, Silahkan Gebuk!
-
Minta KADIN Ajak UMKM Gabung E-Katalog, Jokowi: Bodoh Banget Kalau Pemerintah Terus Belanja Barang Impor
-
Dapat Caci Maki Tiap Hari, Jokowi Jawab Soal Kebebasan Berbicara: Apa yang Masih Kurang?
-
Mafia Tanah Bikin Ruwet, Presiden Jokowi: Tidak Bisa Dibiarkan, Gebuk!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut