Suara.com - Guna mengusut kasus pengeroyokan di Jalan Gandaria Tengah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, polisi akan mengorek keterangan dari korban atau pelapor. Rencananya, pemeriksaan akan berlangsung hari ini, Rabu (31/8/2022) sore.
Aksi pengeroyokan ini sebelumnya viral di media sosial. Diduga, pengeroyokan terjadi lantaran pelaku merasa tidak terima usai ditegur lantaran memakai knalpot bising.
"Baru mau dimintai keterangan pelapornya, nanti sore jam 3," kata Kanit Reskrim Kebayoran Baru, AKP Nunu Suparmi kepada wartawan.
Nunu menambahkan, hingga kini kasus masih dalam proses penyelidikan.
"Sekarang masih dalam penyelidikan."
Dalam unggahan @kabarjakarta1, pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (27/8) pukul 02.00 WiB. Sekelompok orang terlihat tengah saling memukul satu sama lain di pinggir jalan. Beberapa di antara mereka mencoba memisahkan perkelahian.
Dalam narasinya, permasalahaan dipicu saat pelaku bersama rekan-rekannya menggunakan motor yang berknalpot berisik. Salah satu teman korban kemudian menegur pelaku.
"Menegur pelaku dengan berkata 'Jangan berisik, jalanan bukan punya lu aja, semua orang keberisikan'," tulis akun @kabarjakarta1 dikutip Suara.com, Senin (30/8/2022).
Pelaku yang tak terima ditegur lalu mengajak teman-temannya mendatangi hingga memukuli korban. Setelah itu korban melaporkan kejadian itu ke kantor polisi.
"Korban mengalami luka pukul di punggung sebelah kanan, tangan kanan dan kiri lecet, pelipis luka pukul, kepala bagian belakang luka sobek," sebut akun @kabarjakarta1.
Berita Terkait
-
Tindak Lanjuti Kasus Pengeroyokan Santri di Tangerang, Polisi Ungkap Hal ini
-
Sidang Pledoi Pengeroyokan Ade Armando, Para Terdakwa mengaku sudah berat dipenjara lima bulan
-
Santri Ponpes Darul Quran Tangerang Tewas Dikeroyok Akibat Bangunkan Senior dengan Kaki
-
Terpopuler: Santri Tewas Dikeroyok hingga Diinjak-injak Senior, DPRD DKI Jakarta Proses Pemberhentian Gubernur
-
Motif Kasus Pengeroyokan Tewasnya Santri Di Tangerang Diungkap Polisi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji