Suara.com - Kenaikan harga BBM bersubsidi hingga 30% terjadi sejak Sabtu, (3/9/22) lalu usai diumumkan secara resmi oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif mulai pukul 14.30 WIB. Hal ini membuat polemik di masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu karena sebagian kebutuhan mereka bergantung pada kesediaan BBM di pasaran.
Presiden Jokowi pun mengungkap bahwa kenaikan BBM ini didasari oleh membengkaknya biaya subsidi yang berasal dari APBN, sehingga perlu adanya evaluasi ulang dan akhirnya membuat kebijakan kenaikan harga BBM demi mencegah pembengkakan yang lebih besar.
Kenaikan harga BBM di pemerintahan Jokowi selama dua periode ini ternyata bukan hanya sekali terjadi. Tak hanya itu, kenaikan harga BBM pun pernah terjadi di pemerintahan sebelumnya, yaitu pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai tahun 2004-2014 lalu.
Simak perbandingan riwayat kenaikan harga BBM era SBY dan Jokowi berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Era Pemerintahan SBY
1. Kenaikan BBM pada Maret 2005
Belum genap 1 tahun dilantik sebagai presiden, kenaikan BBM terjadi saat pemerintahan SBY. Pada saat itu, harga BBM yang masih berkisar Rp1.810 per liter untuk Premium sedangkan Rp1.650 per liter untuk Solar mengalami kenaikan menjadi Rp2.400 per liter untuk Premium dan Rp2.100 per liter untuk Solar
2. Kenaikan BBM pada Oktober 2005
Kenaikan yang signifikan kembali terjadi pada Oktober 2005. Saat itu, SBY mengumumkan bahwa kenaikan BBM terjadi lagi dan didongkrak naik hampir 2x lipat, dengan harga Premium menjadi Rp4.500 per liter sedangkan Solar menjadi Rp4.300 per liter. Kenaikan ini sempat menimbulkan banyak protes di masyarakat.
Baca Juga: Nestapa Sopir Angkot di Cianjur: Susah Cari Penumpang, Naikkan Tarif, Penumpang Tak Mau Ngerti
3. Kenaikan BBM pada Mei 2008
Di akhir masa jabatannya di periode pertama, SBY kembali mengumumkan kenaikan BBM pada Mei 2008 dengan harga Rp6.000 per liter untuk Premium dan Solar menjadi Rp5.500 per liter. Hingga akhir masa jabatan SBY pada periode kedua, harga BBM relatif stabil.
4. Kenaikan BBM pada Juni 2013
Kenaikan BBM ternyata kembali terjadi di akhir masa pemerintahan SBY di periode keduanya. Pada Juni 2013, SBY mengumumkan harga baru BBM, yaitu Premium naik hingga Rp6.500 dan Solar Rp5.500 per liter.
Kenaikan ini ternyata tak berhenti hanya di pemerintahan SBY. Jokowi yang melanjutkan estafet pemerintahan Republik Indonesia juga mengeluarkan kebijakan kenaikan haga BBM.
Era Pemerintahan Jokowi
Berita Terkait
-
OJK Merespons Kenaikan Harga BBM terhadap Sektor Perbankan
-
Mogok Beroperasi Imbas Kenaikan BBM, Aksi Sweeping Sopir Angkot Ini Dibubarkan Polisi
-
Blak-blakan Sri Mulyani Soal Dampak Kenaikan Harga BBM
-
Imbas Kenaikan Harga BBM, Cabai Hingga Bawang di Denpasar Langsung Naik
-
Imbas BBM Naik, Rupiah Juga Terseok
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami