Suara.com - Archana Choudhary, seorang ibu di Negara Bagian Madhya Pradesh, India, terluka parah usai bertarung melawan harimau demi menyelamatkan bayinya yang berusia 15 bulan.
Archana Choudhary bertarung dengan tangan kosong melawan harimau selama beberapa menit, sebelum akhirnya penduduk desa mendengar teriakannya dan kemudian datang menolong.
Baik ibu maupun bayinya itu kini harus dirawat di rumah sakit.
Serangan harimau terjadi pada Minggu (04/09) di pinggiran cagar harimau Bandhavgarh.
Serangan hewan liar terhadap manusia yang tinggal di area cagar harimau tersebut sudah biasa terjadi. Para penduduk desa mengatakan kepada BBC Hindi, gajah juga masuk ke area permukiman warga dan merusak kebun mereka.
Di seluruh India, warga yang tinggal di wilayah yang berdekatan dengan hutan dan taman nasional telah menyaksikan peningkatan konflik manusia dan satwa liar.
Para ahli mengatakan hal ini karena urbanisasi yang cepat telah menghancurkan tempat tinggal alami satwa. Akibatnya, satwa liar terpaksa masuk desa atau kota untuk mencari mangsa atau mencari tempat berlindung.
Dalam kasus serangan terakhir - Archana dan bayinya sedang berada di ladang saat seekor harimau muncul dari semak-semak dan kemudian menyerang sang anak.
Media Times of India melaporkan bahwa harimau tersebut sudah menancapkan giginya ke kepala bayi, dan berusaha untuk menariknya jauh dari Archana. Namun, Archana tidak tinggal diam. Dia langsung turun tangan melawan sang harimau.
Baca Juga: Berkeliaran di Kebun, Harimau Terkam Anjing Warga yang Diikat di Pondok Sawah
Teriakan minta tolong Archana telah menarik perhatian warga dari desa terdekat. Warga datang dengan tongkat kayu dan mengusir harimau tersebut.
Archana dilaporkan mengalami luka tusuk di bagian paru-paru, dan luka dalam lainnya. Sementara, anaknya mengalami luka di bagian kepala.
Seorang dokter mengatakan kepada BBC Hindi bahwa luka pada bayi tersebut tidak begitu serius. Akan tetapi cedera serius justru dialami oleh sang ibu.
Baca Juga:
- Harimau Sumatera: 'Alih fungsi hutan dorong harimau turun ke permukiman'
- Collarwali: Mengenang harimau betina "super" dari India
- Harimau berjalan ribuan kilometer demi mendapat pasangan dan mangsa
Dokter ahli bedah, Misthi Ruhela di kota Jabalur mengatakan bahwa ibu dan bayi tersebut dirawat di unit perawatan intensif dan telah diberikan suntikan antirabies.
Peristiwa serangan harimau ini telah membuat panik warga desa.
Seorang pejabat bagian kehutanan mengatakan kepada media bahwa tantangan paling besar bagi departemennya adalah menemukan dan menangkap harimau yang tersesat di desa tersebut.
Pejabat senior pemerintah, Sanjeev Srivastava mengatakan kepada BBC Hindi bahwa pihaknya sedang menggodok regulasi untuk memastikan agar tidak banyak harimau melarikan diri dari cagar alam.
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui