Suara.com - Ribuan mahasiswa diperkirakan turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Selasa (14/9/2022) kemarin di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Demonstrasi ini diketahui berlangsung pada siang hingga malam hari pukul 20.00 WIB.
Begitu aksi dibubarkan, massa aksi ternyata meninggalkan sampah yang jumlahnya tidak sedikit. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengatakan sampah yang terkumpul setelah aksi itu jumlahnya mencapai 2 ton.
"Timbulan sampah (setelah aksi) 5 meter kubik atau 2 ton ya," ujar Yogi saat dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).
Untuk membersihkan 2 ton sampah di lokasi, Yogi menyebut pihaknha mengerahkan 55 orang pegawai Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP) Suku Dinas LH Jakarta Pusat. Dalam waktu dua jam, sampah tersebut berhasil diangkut semua.
"Mulai jam 19:30 sampai jam 21:30 WIB (waktu pembersihan)," ucapnya.
Selain itu untuk membantu pembersihan, pihaknya juga mengerahkan dua unit truk pengangkut tipe anorganik, dua unit mobil lintas Phanter, dan dua unit germor pengangkut sampah.
"Dengan operasional enam orang," pungkasnya.
Baca Juga: Dikepung Ribuan Mahasiswa Demo Tolak BBM Naik, Jokowi Sejak Pagi Ada di Istana Tak ke Mana-mana
Diberitakan sebelumnya, gelombang protes dari masyarakat atas kenaikan harga BBM bersubsidi masih terus berlanjut. Kali ini, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus sudah tumpah ruah membanjiri di kawasan Patung Kuda Jalan Merdeka Barat, pada Selasa (13/9/2022).
Mereka terdiri dari Universitas Moestopo, Universitas Islam Negeri (UIN) Suarif Hidayatullah, Universitas Bung Karno, Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma.
Dengan menyanyikan lagu Mars Mahasiswa, mereka long march dari arah Jalan Merdeka Selatan menuju Jalan Merdeka Barat.
Polisi Pasang Berlapus-lapis Pengamanan
Aparat kepolisian melakukan sejumlah antisipasi pengamanan jelang aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM yang digelar oleh serikat buruh dan aliansi mahasiswa di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, hari ini.
Kawat berduri dipasang dua lapis disertai tiga lapis beton separator. Tak hanya itu, warter barrier juga terpasang melintas di depan Gedung Sapta Pesona.
Tag
Berita Terkait
-
Dikepung Ribuan Mahasiswa Demo Tolak BBM Naik, Jokowi Sejak Pagi Ada di Istana Tak ke Mana-mana
-
Didemo Selama 2 Minggu Terakhir, Jokowi Diklaim Dengarkan Aspirasi Warga soal Tolak Kenaikan BBM
-
Jokowi Disebut Kabur Kala Massa Demo Tolak Kenaikan BBM Geruduk Istana, Ngabalin: Jangan Nyebar Fitnah
-
Massa Mahasiswa Tinggalkan Kawasan Patung Kuda Usai Demo Tolak Kenaikan BBM, Orator: Jangan sampai Terpencar
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan