Suara.com - Komisi Untuk Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) turut mengomentari soal aksi tak tercela Kombes Setyo Koes Heriyanto yang melontarkan kata binatang saat mengawal aksi demomstrasi tolak kenaikan BBM yang digelar massa mahasiswa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis kemarin. Menurut KontraS, ucapan perwira menengah Polri itu malah tidak beradab dan seperti memprovokasi anggota lainnya.
"Perkataan kasar ini justru seperti provokasi dan menunjukkan tak ada adab," kata Wakil Koordinator KontraS, Rivanlee Anandar saat dihubungi Suara.com, Jumat (16/9/2022).
Sebagai aparat yang merupakan pelayan masyarakat dalam kondisi yang memanas seharusnya polisi dituntut untuk lebih tenang dari massa demonstran.
"Dalam kondisi aksi, situasi tersebut menuntut polisi untuk jauh lebih tenang daripada pendemo supaya tidak reaktif dan ambil tindakan sewenang-wenang termasuk secara verbal," kata Rivanlee.
Atas perilaku itu, Propam Polri dinilai perlu untuk menegur Kombes Setyo. Dikhawatirkan hal itu menjadi sebuah kebiasaan dari aparar kepolisian saat berhadapan dengan massa yang berunjuk rasa.
"Perlu (ditindak lanjuti Propam Polri). Paling tidak menegur dan meminta yang bersangkutan (Setyo) mengakui perbuatannya. Entah itu emosi atau tidak," ujar Rivanlee.
Rivanlee menilai perilaku dari anggot polisi tersebut sangat berbahaya. Dikhawatirkan hal itu menjadi sebuah kebiasaan dari aparar kepolisian saat berhadapan dengan massa yang berunjuk rasa.
"Perkataan tersebut berbahaya, karena bisa saja di lapangan dianggap sebagai sebuah perintah," tegasnya.
Lontarkan Kata Binatang
Diketahui, Kombes Setyo Koes Heriyanto melontarkan ucapan tak pantas ke arah massa mahasiswa BEM SI saat aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis (15/9/2022) kemarin.
Kejadian bermula saat negosiasi antara mahasiswa dan pihak kepolisian.
Pihak mahasiswa saat itu meminta untuk bisa menuju Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo, menyampaikan tuntutannya tentang penolakan kenaikan harga BBM. Namun saat itu dihembuskan kabar jika Jokowi sedang berada di Papua.
Mahasiswa pun makin ingin merangsek masuk menuju istana untuk mengecek kebenaran tersebut.
"Tanggal 8 September kemarin pas kami demo pertama Jokowi pulang lewat belakang. Sekarang kita demo kedua katanya ke Papua. Kalau Presiden gak ada, kan ada Wakilnya," teriak orator dari atas mobil komando, Kamis (15/9/2022).
Berita Terkait
-
Kombes Setyo Teriakan Kata Binatang ke Mahasiswa Saat Demo, Polri Diminta Disiplinkan Anggotanya Patuhi Prinsip HAM
-
Dianggap Berbahaya, Kombes Setyo yang Teriakan Kata Binatang ke Mahasiswa Perlu Ditegur Propam Polri
-
Komisi III DPR Desak Kapolri Beri Sanksi ke Kombes Setyo usai Ucapkan Kata Binatang ke Mahasiswa
-
Acungkan Jari, Anak Buah Kombes Setyo Ikut Bentak Mahasiswa Pendemo Jokowi di Patung Kuda: Hormati Komandan Saya!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf