"
"Kami percaya bisa menghasilkan produktivitas yang sama selama 30 jam per minggu seperti yang dilakukan selama 37,5 jam," kata Kath.
"
"Bila produktivitas menurun dan kami tidak bisa mendapatkan keuntungan, maka tentu saja kami tidak bisa menerapkan kerja empat hari seminggu."
Menurut Kath, pilihan perusahaannya adalah sederhana.
Bila mereka bisa memiliki produktivitas yang sama, atau bahkan lebih baik, dengan pekerja yang merasa lebih puas, berarti pekerja yang keluar akan lebih sedikit dan akan lebih mudah menarik orang untuk masuk.
"Dari pada mencoba bersaing dengan perusahaan lebih besar, kami memberikan sesuatu yang lebih berharga kepada pekerja dibandingkan uang," katanya.
Menurutnya juga perusahaan memiliki tugas untuk melindungi kesehatan mental pekerja mereka.
Kerja empat hari seminggu dilihatnya sebagai jawaban terhadap suasana kerja modern yang menciptakan suasana lebih stres bagi pekerja.
Baca Juga: Begini Susahnya Dapatkan Visa Penduduk Tetap di Australia
Dari mana ide ini berasal?
Selama abad ke-20, para ekonom memperkirakan jumlah jam kerja akan berkurang dengan produktivitas meningkat.
Namun dalam kenyataannya, produktivitas pekerja meningkat saat jam kerja juga bertambah.
Di tahun 2015, Islandia memulai uji coba hari kerja lebih sedikit terhadap 2.500 pekerja selama beberapa tahun.
Hasilnya adalah kesehatan mental mereka meningkat, namun tidak ada penurunan produktivitas.
Di tahun 2108, sebuah perusahaan Selandia Baru bernama Perpetual Guardian juga melakukan uji coba serupa dengan jadwal kerja 4 hari dengan 32 jam per minggu.
Hasilnya sama dengan percobaan di Islandia, perusahaan Perpetual Guardian pun menerapkan kebijakan tersebut menjadi permanen.
Tag
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!
-
4 Kontroversi MBG Versi FSGI: Dari Makanan Mubazir hingga Ancaman Tunjangan Guru
-
Profil Yai Mim, Eks Dosen UIN Malang Kehilangan Segalanya Usai Viral Cekcok dengan Tetangga
-
Nadiem Makarim Ditahan Kejagung, Pengamat Ungkit Pengadaan Chromebook di LKPP, Begini Katanya!