Suara.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono meminta masyarakat lebih waspada pada keadaan cuaca saat berlayar di laut. Hal ini demi keselamatan, sehingga terhindar dari kecelakaan.
Apalagi, kapal jadi salah satu pilihan yang murah bagi masyarakat untuk konektivitas di kepulauan. Sehingga, cuaca menjadi faktor yang paling krusial sebelum melakukan pelayaran, demi keselamatan.
"Semua peraturan sama pada pelayaran, memerhatikan cuaca menjadi penting untuk mencegah kecelakaan," ujar ujarnya dalam 'Media Background Review Keselamatan Pelayaran pada Kapal Tradisional Indonesia' di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Soejanto melihat, daerah yang paling rawan cuacanya berubah yaitu di Indonesia bagian barat dan timur. Pasalnya, cuaca salah satu biang kerok penyebab kecelakaan kapal.
"Kapal tradisional yang berada di wilayah barat dan timur Indonesia, di mana cuaca kerap alami perubahan dengan cepat," katanya.
Terlebih, pada kapal-kapal tradisional, yang produksinya kebanyakan dibuat dari bahan yang tidak tahan hantaman ombak besar.
Soerjanto menambahkan, operasional kapal tradisional memang harus didukung, tetapi perlu pemenuhan aspek keselamatan pelayaran.
"Apalagi hingga saat ini setiap hari ada saja kecelakaan kapal, di Barat maupun Timur, niaga ataupun penyeberangan," ujarnya.
Baca Juga: Tabrak Karang saat Berlayar di Tepi Laut Moronge Satu, Kapal Glory Kandas di Talaud
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!