Suara.com - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyebut pengumuman Rusia terkait mobilisasi militer dan ancaman untuk menggunakan senjata nuklir menunjukkan bahwa invasi di Ukraina telah menemui kegagalan
Pada Rabu (21/9), Trudeau mengatakan bahwa ia mengutuk rencana Vladimir Putin terkait mobilisasi militer itu.
"Kanada mengutuk eskalasi perang Putin yang tidak bertanggung jawab, mobilisasi militer, dan ancaman nuklir. [Selain itu,] referendum tergesa-gesa Rusia untuk mencoba mencaplok wilayah Ukraina adalah hal yang tidak dapat diterima," kata Trudeau kepada wartawan di New York saat menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Perilaku Putin hanya menunjukkan bahwa invasinya gagal," kata Trudeau.
Dalam pidato yang disiarkan televisi sebelumnya pada Rabu, Putin mengumumkan mobilisasi masa perang pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua dan berencana untuk mencaplok bagian dari wilayah Ukraina. Dia juga mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia, dengan menyatakan, "Ini bukan gertakan".
Trudeau menegaskan, perintah wajib militer Putin sebenarnya selangkah lebih dekat untuk mengakui apa yang tidak ingin dia akui, bahwa semua rencana Rusia tidak sesuai dengan rencananya.
Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk "melucuti senjata" tetangganya dan membasmi nasionalis berbahaya. Sementara pihak Barat mengatakan itu adalah perampasan tanah dan upaya untuk merebut kembali negara yang melepaskan diri dari pemerintahan Moskow sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Pidato Putin menyusul bertambahnya korban dan kegagalan di medan perang bagi pasukan Rusia karena telah diusir dari daerah yang mereka kuasai di timur laut Ukraina dalam serangan balasan Ukraina bulan ini dan kegagalan di wilayah selatan.
Trudeau mengatakan ancaman senjata nuklir perlu ditanggapi dengan serius dan sekutu Barat harus "berdiri sangat tegas melawan" mereka.
"Kanada akan terus mendukung upaya Kiev dengan memperkuat sanksinya terhadap Rusia dan mengirimkan bantuan militer ke Ukraina," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Uzbekistan Imbau Warganya Tidak Gabung Militer Rusia
-
Korea Utara Bantah Jual Senjata ke Rusia
-
Rusia Bertukar Tahanan dengan Ukraina, Termasuk para Petinggi Militer
-
Emmanuel Macron Kecam Sikap Negara Netral atas Ukraina, Indonesia Termasuk?
-
Buka Lagi, Gerai McDonald's di Ukraina Langsung Diserbu Pembeli
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana
-
Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
-
Gedung Parkir Berlantai Dua Ambruk di Jakut, Bocah Ketakutan Dengar Suara Retakan