Suara.com - Korea Utara membantah mengirim pasokan senjata ke Rusia dan mengatakan tidak pernah menjual senjata ke negara yang tengah terlibat perang itu.
Seperti dilaporkan BBC, pejabat di Kementerian Pertahanan Korut membantah laporan yang menyebut bahwa negaranya menyediakan dan menjual pasokan senjata ke Rusia.
“Kami tidak pernah mengekspor senjata atau amunisi ke Rusia sebelumnya dan tidak berniat untuk mengekspor,” ujar pejabat yang tidak disebutkan namanya itu kepada media nasional Korut, KCNA, Kamis (22/9).
Sebelumnya, laporan dari Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Rusia berniat membeli “jutaan” roket dan peluru artileri dari Korut. Laporan tersebut turut menyebut bahwa Moskow juga membeli senjata dari Iran
Beberapa pejabat AS mengatakan hal ini merupakan akibat dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh berbagai negara pasca invasi, yang telah membuat Rusia cukup kewalahan dalam mempertahankan kekuatan militernya.
Sebagai contoh, sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara di benua Amerika dan Eropa telah menutup jalan Rusia untuk membeli persenjataan serta teknologi untuk membuat senjata yang diperlukan.
Moskow telah membantah laporan ini.
Sementara itu, sang pejabat kementerian Korut mengatakan AS dan “kekuatan musuh” lainnya menyebarkan rumor pembelian senjata itu untuk “mencapai tujuan politik dan militernya sendiri”.
Bulan Juli lalu, Korut menjadi salah satu dari sedikit negara yang secara resmi mengakui dua wilayah separatis yang didukung Rusia di sebelah timur Ukraina.
Sebagai balasan, Ukraina memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Pyongyang.
Berita Terkait
-
Wisman Asal Australia Dan Rusia Gemari Muay Thai, Trainer di Bali Kenakan Rp 90 Ribu
-
Rusia Bertukar Tahanan dengan Ukraina, Termasuk para Petinggi Militer
-
Emmanuel Macron Anggap Sinis Rencana Rusia tentang Referendum Ukraina Timur
-
Emmanuel Macron Kecam Sikap Negara Netral atas Ukraina, Indonesia Termasuk?
-
Putin Serukan Mobilisasi 300.000 Tentara untuk Perang di Ukraina
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang