Suara.com - Aliansi buruh dan serikat petani masih melancarkan aksi unjuk rasa di depan patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2022).
Sekjen Serikat Petani Indonesia Ruli Ardiansyah sempat menyinggung janji pemerintah meredistribusi 9 juta hektar tanah yang belum juga terealisasikan.
"Pemerintah sudah berjanji akan meredistribusi 9 juta hektar sesuai program prioritas yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Ruli saat berorasi.
"Tapi kenyataannya sampai saat ini masih sangat minim, persoalan redistribusi, pelaksanaan reforma agraria, penyelesaian konflik, masih sangat minim realisasi," sambungnya.
Selain itu, Ruli juga mengungkapkan perihalnya banyak petani yang mengalami diskriminasi. Tidak sedikit petani yang juga kehilangan hak lahannya karena dirampas oleh pengusaha.
Ruli menyebut banyak petani yang mengalami penggusuran karena adanya pembangunan proyek infrastruktur hingga proyek strategis nasional. Itu juga menjadi imbas lahirnya UU Omnibus Law.
"Petani juga menjadi menderita karena inti dari undang-undang Omnibus law adalah penguasaan lahan untuk kepentingan pembangunan proyek-proyek infrastruktur, atas nama proyek strategis atas nama proyek pembangunan nasional," jelasnya.
"Itu akan dijadikan sebagai komoditi untuk penyediaan lahan bagi kepentingan investasi. Bukan untuk kepentingan petani sehingga kita menolak undang-undang Omnibus Law atau Cipta Kerja."
Baca Juga: Gelar Aksi Unjuk Rasa di Dekat Istana, Petani: Kami Sudah Lama Diam Dalam Kemiskinan!
Berita Terkait
-
Said Iqbal Janji Bakal Bagikan 9 Juta Hektare Lahan ke Petani jika Partai Buruh Masuk Parlemen
-
Demo di Patung Kuda, Said Iqbal: Kenapa Petani Digusur dari Tanahnya Sendiri Demi Perkebunan Sawit?
-
Demo di Patung Kuda, Petani dari Pandeglang Bawa Pisang Tuntut Hak Tanah
-
Gelar Aksi Unjuk Rasa di Dekat Istana, Petani: Kami Sudah Lama Diam Dalam Kemiskinan!
-
Bukan Presiden Jokowi yang Copot Bintang Dua di Pundak Ferdy Sambo, Begini Mekanisme Pemecatanya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo