Suara.com - Publik mengenal pemegang takhta kerajaan Inggris dengan nama-nama pendek. Misalnya, Raja George VI, Ratu Elizabeth II atau pemegang takhta saat ini, Raja Charles III.
Kenyataanya, mereka punya nama keluarga, yaitu Windsor.
Tetapi, Windsor sebagai nama keluarga relatif baru dalam sejarah panjang Keluarga Kerajaan Inggris.
Wangsa atau dinasti yang saat ini memegang takhta mengadopsi nama keluarga tersebut pada 1917.
Tadinya, nama keluarga yang dipakai adalah nama Jerman: Saxe-Coburg-Gotha.
Bagaimana nama tersebut dipakai oleh Keluarga Kerajaan Inggris?
Baca juga:
- Ratu Elizabeth II, sosok yang hangat dengan pancaran mata yang berbinar-binar itu tinggal kenangan
- Ratu Elizabeth II dimakamkan di Kastil Windsor dalam prosesi akbar yang dimulai di Westminster Abbey
- Elizabeth II: Tak direncanakan bertakhta dalam usia muda, namun menjadi ratu Inggris paling lama
Ini berawal dari perkawinan pada 1840 antara Ratu Victoria dan Pangeran Albert, yang merupakan keturunan keluarga kerajaan Eropa.
Albert dikenal dengan nama Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha.
Baca Juga: 6 Potret Suasana Haru Keluarga Kerajaan Inggris pada Pemakaman Ratu Elizabeth II
Ratu Victoria dan Pangeran Albert memiliki Sembilan anak, termasuk Edward VII, yang menjadi raja Inggris saat Ratu Victoria meninggal dunia pada 1901.
Dalam silsilah Keluarga Kerajaan Inggris, Raja Edward VII adalah eyang buyut Ratu Elizabeth II.
Edward VII, karena berayah Pangeran Albert, secara teknis adalah anggota dinasti Saxe-Coburg-Gotha.
Sentimen anti-Jerman
Pada 1914 pecah perang dunia yang antara lain menghadapkan Inggris dan Jerman sebagai musuh.
Di dalam negeri Inggris, sentimen anti-Jerman makin lama makin besar dan Keluarga Kerajaan merasakan perubahan ini.
Pada 7 Juli 1917, terjadi pengeboman di London timur yang menewaskan 55 orang.
Warga tidak mencari perlindungan karena mengira ini adalah bagian dari latihan militer Inggris.
Pengeboman tersebut dilakukan oleh militer Jerman, yang mengerahkan pesawat bernama Gotha.
Ini membuat orang-orang marah, yang menambah besar sentimen anti-Jerman. Mereka pun menggelar aksi protes di jalan.
Atas masukan perdana menteri, Keluarga Kerajaan mengganti nama, tidak hanya nama wangsa tetapi juga nama keluarga.
Nama yang dipilih adalah Windsor, nama kastel di barat London yang selama kurang lebih 1.000 tahun menjadi salah satu kediaman resmi Keluarga Kerajaan Inggris.
Perubahan nama ini ditulis dalam situs resmi Keluarga Kerajaan.
Disebutkan, dalam pertemuan dewan penasihat Privy Council pada 17 Juli 1917, Raja George V menyatakan bahwa semua keturunan laki-laki Ratu Victoria harus memakai nama Windsor.
Perubahan ini tak berlaku bagi keturunan perempuan yang sudah menikah, yang biasanya memakai nama keluarga suami.
Pada praktiknya, pengumuman pada Juli 1917 ini mengawali era Wangsa atau Dinasti Windsor dalam sejarah Inggris.
Sejak 1917, semua penerus takhta kerajaan menggunakan nama keluarga Windsor.
Situs resmi Keluarga Kerajaan juga menyebutkan, era Wangsa Saxe-Coburg dan Gotha tidak digunakan lama.
Era ini mencakup kekuasaan Raja Edward VII, yang bertakhta selama sembilan tahun (1901-1910) dan tujuh tahun pertama kekuasaaan penerusnya, Raja George V.
Nama Saxe-Coburg-Gotha masih dipakai oleh keluarga kerajaan Eropa lain, misalnya Keluarga Kerajaan Belgia dan bekas keluarga kerajaan Portugal dan Bulgaria.
Nama Mountbatten-Windsor
Setelah Raja George V meninggal, Edward VIII naik takhta.
Usia kekuasaannya tak lama, hanya sekitar satu tahun. Ia turun takhta dan digantikan oleh sang adik, George VI.
Raja yang baru ini, sesuai perubahan pada 1917, memakai nama keluarga Windsor.
Raja George VI yang meninggal pada 1952 digantikan oleh anak perempuannya, yang naik takhta dengan gelar Ratu Elizabeth II.
Lima tahun sebelum menjadi ratu, Elizabeth menikah dengan Pangeran Philip, bangsawan kerajaan Yunani dan Denmark.
Pada tahun itu pula, Philip mengadopsi nama keluarga dari garis ibu: Mountbatten.
Pada 1960, Ratu Elizabeth II mengeluarkan dekrit yang menyatakan keturunan Elizabeth II-Pangeran Philip memakai nama keluarga Mountbatten-Windsor.
Nama Mountbatten-Windsor pertama kali muncul di dokumen resmi pada 14 November 1973, dalam pencatatan pernikahan antara Putri Anne, anak perempuan Ratu Elizabeth II, dan Kapten Mark Phillips.
Berita Terkait
-
AFC Konfirmasi Timnas Malaysia Selamat dari Sanksi FIFA, Kok Bisa?
-
Akal Bulus Pemain Naturalisasi Malaysia, Petinggi AFC Pasang Badan
-
AFC Beri Respons Soal Iran Didepak dari Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Diuntungkan?
-
Harta Karun Tersembunyi Assad: Potret Ratu Elizabeth II Ditemukan di Istana yang Dikuasai Pemberontak
-
Donald Trump Pernah Bikin Ratu Elizabeth II Marah Besar Gara-gara Hal Ini
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya