Suara.com - Di sebuah kamar mandi umum di pusat evakuasi kebakaran hutan di kawasan Mallacoota, relawan Red Cross menemukan seorang ibu yang kesulitan mencuci botol susu untuk bayinya.
Meski ada risiko signfikan dari penularan bakteri, ibu tersebut mengatakan ia tidak punya pilihan lain karena situasi yang darurat.
"Ini membuat saya sadar, ya Tuhan, ini bukan hal yang benar," ujar Pam Halnon, relawan tersebut.
"Sebagai seorang ibu dan nenek, saya sadar sakit perut bisa terjadi dan ini bukan yang kita inginkan saat darurat seperti ini," ujarnya.
Tapi masalah seperti ini bukan saja hanya terjadi saat Australia mengalami kebakaran hutan yang hebat dikenal dengan nama 'Black Summer' di tahun 2019/2020.
Menurut Pam, masalah seperti ini sering ditemukan di seluruh Australia dan sebuah penelitian menyoroti kurangnya persiapan dan perencanaan saat kondisi darurat terjadi, khususnya bagi orangtua dan anak kecil.
'Perencanaan yang lebih baik untuk hewan'
Pada tahun 2013, hasil audit organisasi Save The Children menyimpulkan bahwa anak-anak menderita akibat perencanaan darurat yang diabaikan, karena kebutuhan mereka tidak dipertimbangkan secara rutin dan sistematis.
Pam mengatakan, selain infrastruktur yang tidak memadai di pusat-pusat evakuasi, informasi yang ditujukan kepada orangtua juga kurang.
"Ada informasi tentang cara merawat anjing … informasi tentang tangki air … informasi soal asbestos, tapi tak ada informasi yang ditujukan untuk para keluarga yang punya anak kecil," ujarnya.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Tinggalkan Warisan Surat Rahasia untuk Australia, Boleh Dibuka Tahun 2085
"Tidak ada yang memberi tahu para keluarga ini bagaimana mereka bisa melewati satu atau dua minggu ke depan dengan keluarga muda mereka."
Asisten profesor dari School of Nursing and Midwifery di Western Sydney University, Karleen Gribble, mengatakan Australia tertinggal untuk urusan seperti ini.
"Saya memutuskan untuk melakukan audit saya sendiri … dan dapat melihat semua negara bagian dan teritori dan rencana mereka, serta panduan nasional dan menunjukkan kami benar-benar tidak memiliki perencanaan untuk anak-anak," katanya.
"Faktanya, kita memiliki perencanaan yang lebih baik untuk hewan daripada apa yang kita lakukan untuk anak-anak."
Kesepakatan yang diabaikan?
Sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan oleh Dr Gribble menunjukkan kata "binatang", "hewan peliharaan" dipakai lebih dari 2.300 kali dalam perencanaan dan panduan di seluruh negara bagian di Australia, sedangkan kata bayi atau balita disebut 124 kali.
Dr Gribble mengatakan sebagai anggota Majelis Kesehatan Dunia, Australia sudah menyetujui rencana internasional yang memerlukan perencanaan darurat yang memadai untuk bayi dan anak kecil.
Berita Terkait
-
Alasan Klub 'Saudara' Manchester City Beri Kontrak Profesional ke Wonderkid Timnas Indonesia
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
-
Heboh Pengakuan Mengejutkan WNI di Australia: Gibran Sendiri yang Bilang Tak Lulus Kuliah di Sydney
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
Terkini
-
Ridwan Kamil Siap-siap, KPK Akan Panggil Dalam Waktu Dekat Terkait Kasus Pengadaan Iklan Bank BJB
-
Drama Penyelamatan Santri Ponpes Al Khoziny, Tim Rescue Surabaya Bertaruh Maut di Bawah Reruntuhan
-
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan