Suara.com - Profil Handojo Santosa sedang menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan. Pasalnya, direktur utama Japfa Comfeed (JPFA) ini diberitakan meninggal dunia pada 25 September 2022, hari Minggu.
Berita tersebut disampaikan oleh Maya Pradjono selaku Sekretaris Perusahaan Japfa Indonesia di Bursa Efek Indonesia pada hari Senin (26/9).
“Perseroan menyampaikan bahwa Bapak Handojo Santosa yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan telah meninggal dunia pada hari Minggu, 25 September 2022,” tulisnya.
Melansir dari sejumlah sumber, penyebab atas kematian bos Sosis So Nice ini belum diketahui. Untuk sosok penggantinya, dalam waktu dekat akan saat nanti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Mungkin banyak yang masih belum mengetahui mengenai siapa sosok Handojo Santosa ini? Untuk selengkapnya, berikut ini profil Handojo Santosa yang dirangkum dari berbagai sumber.
Profil Handojo Santosa
Handojo Santosa merupakan pria yang Handojo lahir pada tahun 1964 di Surabaya. Itu artinya, beliau meninggal dunia di usainya yant ke 58 tahun. Handojo ini warga negara Siprus, yang kemudian berdomisili di Singapura.
Semasa hidupnya, Handojo fokus bekerja sebagai pemimpin perusahaan. Bisa dikatakan ia sangat jarang tampil di depan media. Sikap low profile-nya tersebut membuat ia lebih fokus menumpahkan pemikiran briliannya untuk membawa perusahaan Japfa Comfeed menjadi lebih besar.
Diketahui bahwa Handojo ini secara resmi ditunjuk sebagai direktur utama perseroan pada tahun 1997. Ia terpilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Setelah terpilih menjadi direktur utama, Handojo pun memiliki tanggung jawab penuh untuk memimpin semua kegiatan strategis serta operasional perseroan.
Baca Juga: Innalillahi, Dirut Japfa Indonesia Handojo Santosa Meninggal Dunia
Diketahui juga bahwa pada tahuh 1986, Handojo bergabung di perusahaan Japfa Comfeed. Di perusahaan tersebut, ia menjabat sebagai manajer untuk divisi minyak nabati yang berlokasi di Tanjung Perak, Surabaya. Handojo bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan operasional harian pada divisi tersebut.
Selain itu, Handojo juga menduduki jabatan sebagai wakil presiden direktur perseroan pada tahun 1989-1997. Dalam mengemban jabatan tersebut, beliau bekerja keras dan bertanggung jawab atas segela pekerjaannya.
Handojo juga diketahui sebagai pemegang mayoritas Japfa yang telah terdaftar di Singapura. Perusahaan Japfa ini memproduksi berbagai makanan, seperti makanan pokok protein, makanan kemasan, dan susu segar. Perusahaan tersebut diketahui juga sebagai produsen So Good, So Nice, serta Real Good.
Untuk kekayaannya, Handojo dikabarkan mempunyai kekayaan sebesar USD 735 juta atau setara Rp 11 triliun pada tahun 2020. Dengan jumlah kekayaan tersebut, Hanjodo masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia ke-38.
Demikian ulasan mengenai profil Handojo Santosa yang diberitakan telah meninggal dunia di usianya yang ke-58. Turut berduka cita dan semoga beliau damai disisi-Nya.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Innalillahi, Dirut Japfa Indonesia Handojo Santosa Meninggal Dunia
-
Percepatan Pembangunan Pertanian, Kementan RI dan JAPFA Kerjasama Pemberdayaan Peternakan Rakyat
-
Sukseskan Penyerapan Telur Nasional, JAPFA Serap Telur Peternak Rakyat
-
Gelontorkan Dana Rp 37 Miliar, JAPFA Dirikan Research Farm Terbaik di Asia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal