Suara.com - Salah satu ulama dunia, Syekh Yusuf Al Qaradawi meninggal dunia pada Senin (26/9/2022). Ulama yang cukup kontroversial ini dikenal sebagai salah satu pelopor gerakan Ikhwanul Muslimin.
Namun, Yusuf sendiri pernah mengungkap bahwa ia tidak berniat menjadi pemimpin golongan tersebut. Simak inilah perjalanan hidup Yusuf Al Qaradhawi.
Yusuf Al Qaradawi merupakan seorang ulama asal Mesir dan termasuk ulama dunia yang terkemuka. Ia juga merupakan salah satu cendekiawan Islam paling terkenal di abad ini.
Baru-baru ini, Qaradawi mengumumkan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS).
Qaradawi diketahui lahir di desa Saft Turab, Delta Nil, Mesir. Saat masih kecil, ia tumbuh dengan dibesarkan oleh pamannya setelah ayahnya meninggal. Selama di Mesir, ia bersekolah di sekolah tahfidz quran sejak umur 9 tahun.
Sejak itulah dirinya tertarik mendalami Islam, bahkan termasuk salah satu orang yang disegani. Qaradawi bahkan tak gentar menyerukan jihad. Bahkan, ia sempat dipenjara beberapa kali hingga akhirnya bebas dalam waktu 30 tahun masa kurungan penjara.
Pada bulan Februari 2011, Qaradawi kembali ke Mesir setelah 30 tahun diasingkan. Kala itu, ia berbicara di hadapan lebih dari satu juta orang di Tahrir Square.
Qaradawi pun mulai kembali bersuara kepada semua segmen masyarakat Mesir, termasuk Koptik dan militer. Ia juga menyerukan persatuan dan kembali ke pemerintahan sipil.
Tak hanya itu, Qaradawi juga dikenal sebagai pemimpin intelektual Ikhwanul Muslimin. Dia telah dua kali menolak tawaran untuk menjadi pemimpin merek pada tahun 1976 dan 2004 karena lebih memilih untuk bebas dari batasan institusional.
Baca Juga: Syekh Yusuf Al Qaradawi di Mata Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir
Walaupun dirinya terlihat begitu erat dengan organisasi Ikhwanul, namun di awal tahun 1997, ia menyatakan dengan tegas bahwa ia bukan anggota Ikhwan. Bahkan, alasan dirinya dipenjara karena hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin.
Qaradawi mengatakan kewarganegaraan Mesirnya dicabut pada 1970-an, sehingga mendorongnya untuk mencari pengasingan di Qatar.
Sosoknya bahkan telah dijatuhi hukuman mati secara in absentia oleh pengadilan Mesir bersama dengan lebih dari 100 orang Mesir lainnya. Ini karena mereka berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi yang dilarang di Mesir.
Sementara itu, Interpol akhirnya menghapus Qaradhawi dari daftar "DPO" pada tahun 2017.
Sepak terjang Qaradawi tak sampai di situ. Ia juga secara vokal mendukung gerakan 'Musim Semi Arab' yang mengeluarkan fatwa untuk pembunuhan Kolonel Gaddafi, dan fatwa terhadap rezim Asad di Suriah.
Dia juga mengeluarkan fatwa mengutuk penggulingan Morsi, mengatakan bahwa itu adalah kewajiban untuk terus mendukung Morsi.
Berita Terkait
-
Syekh Yusuf Al Qaradawi di Mata Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir
-
Syekh Yusuf Al Qaradawi, Ulama Besar yang Mampu Tunjukkan Perkembangan Pemikiran Islam yang Dinamis
-
Cendekiawan Muslim Syekh Yusuf Al Qaradawi Meninggal Dunia, Dimakamkan di Doha
-
Jenazah Syekh Yusuf Al Qaradawi Dishalatkan Hari Ini di Doha
-
Syekh Yusuf Al Qaradawi Meninggal, Jenazah akan Disalatkan di Doha
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti