Suara.com - Putra Mahkota Arab Saudi yang sangat berpengaruh, Pangeran Mohammed bin Salman diangkat sebagai perdana menteri - jabatan yang biasanya dipegang oleh raja.
Putra Raja Salman bin Abdulaziz telah dianggap sebagai pemimpin de facto negara kaya minyak itu.
Keputusan kerajaan berisi pengumuman promosi putra mahkota yang biasa disebut MBS, dari wakil PM dan menteri pertahanan ditetapkan dalam perkecualian undang-undang dasar.
Seorang pejabat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa langkah itu sejalan dengan delegasi tugas-tugas sebelumnya dari raja kepada putra mahkota.
"Putra mahkota...telah mengawasi badan eksekutif negara setiap hari dan peranan baru sebagai perdana menteri berdasarkan konteks itu," kata pejabat itu.
Ali Shihabi, seorang analis masalah Saudi, dalam cuitan promosi Mohammed bin Salman menyebut langkah ini "meresmikan peranan aktualnya dan menghapuskan masalah protokoler dengan kepala negara lain."
Cuitan itu menambahkan, "Ia kini sejajar dengan kepala negara secara de jure dan bukan hanya de fakto."
Baca juga:
- Biden bertemu Mohammed bin Salman, bicarakan pembunuhan Khashoggi
- Prancis bebaskan pria Saudi yang ditangkap karena dugaan terkait pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi
- Arab Saudi selidiki video aparat keamanan 'pukul' sejumlah remaja perempuan di panti asuhan
Raja Salman, 86, yang telah dua kali masuk rumah sakit tahun ini, akan tetap memimpin pertemuan kabinet.
Baca Juga: 6 Pemilik Klub Sepak Bola Terkaya di Dunia, Siapa Bisa Tandingi Mohammed bin Salman?
Ketetapan kerajaan menyebut putra raja lainnya, Pangeran Khalid bin Salman, sebagai menteri pertahanan baru.
Sementara Pangeran Abdulaziz bin Salman, putra raja lain tetap akan memegang jabatan sebagai menteri energi negara pengekspor minyak terbesar di dunia itu.
Dipuji dan dikritik
Hanya segelintir pihak di luar Arab Saudi yang mengetahui tentang Mohammed bin Salman sebelum ayahnya menjadi raja pada 2015.
Ia dipuji karena melakukan reformasi sosial dan ekonomi di negara kerajaan itu, termasuk menghapus larangan mengemudi bagi perempuan dan mencoba diversifikasi ekonomi selain minyak.
Namun ia juga banyak dikritik karena mengibarkan perang di Yaman yang menyebabkan bencana kemanusiaan dan juga menekan para pembangkang dengan menerapkan hukuman penjara, sekalipun bagi yang kritis di media sosial.
Reputasi internasional MBS terguncang setelah jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, pengkritik kebijkannya, dibunuh oleh agen Saudi di konsulat di Istanbul pada 2018.
Badan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan MBS menyepakati operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi, namun ia menyanggah terlibat.
Melonjaknya harga minyak dunia karena invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan putra mahkota Saudi itu didekati lagi oleh para pemimpin Barat akhir-akhir ini. Presiden AS Joe Biden bertemu dengannya di Jeddah bulan Juli lalu walaupun pernah bertekad akan mengucilkan MBS karena pembunuhan Khashoggi.
Berita Terkait
-
Prabowo dan Pangeran MBS Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi: Era Baru Hubungan Indonesia-Arab Saudi?
-
Arab Saudi Mengecam Serangan yang Dilancarkan Iran ke Pangkalan Militer AS di Qatar
-
Tiba di Riyadh, Presiden Donald Trump Disambut 21 Kali Tembakan Meriam
-
Punya Aset Hingga Rp22 Ribu Triliun, Siapa Lebih Kaya Keluarga Kerajaan Inggris atau Arab Saudi?
-
Trump dan Pangeran Salman Bertelepon: Apa Arti Kemenangan Trump bagi Arab Saudi?
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Nadiem Makarim Muncul Usai Operasi: Siap Hadapi Kasus Korupsi, Minta Doa dari Guru dan Ojol
-
Keok, Nadiem Makarim Pasrah Gugatan Praperadilan Ditolak Hakim: Saya Terima Hasilnya!
-
Cak Imin Bela Rencana Bangun Ponpes Al Khoziny Pakai APBN: Yang Kritik, Apa Solusinya?
-
Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Belajar Protes Kepsek, FSGI: Pendisiplinan Tak Boleh dengan Kekerasan
-
Modal Nyamar Staf DPR, Pria Ini Tipu Telak Korban Modus Syarat Masuk Polisi: Duit Rp750 Juta Raib!
-
Ultimatum Chairul Tanjung, Tokoh NU Gus Nadir Ngamuk soal Program Xpose Trans7: Fitnah, Hina Kiai!
-
Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
-
Bertemu Ahmad Sahroni di Plaza Senayan, Waketum PSI Bro Ron: Beliau Dewan Penasihat
-
5 Fakta Kunci Geger Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah Berujung Laporan Polisi
-
Mau Terbitkan Obligasi untuk Cari Pemasukan Tambahan, Pemprov DKI Tunggu Restu Pusat