Suara.com - Analis Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai kekinian figur dengan latar belakang militer tak punya pengaruh signifikan terhadap politik elektoral untuk kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres). Menurutnya, figur militer punya pengaruh signifikan hanya terjadi di era Orde baru.
Hal itu menyusul usai pada kontestasi Pilpres 2024 Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memiliki latar belakang militer menyatakan, kembali akan maju. Kemudian santer juga kabar bahwa Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa digadang-gadang bakal meramaikan Pilpres 2024.
"Seberapa signifikan figur latar belakang militer, saya rasa sama ya sama kekuatan militer itu dengan kekuatan sipil sama. Kalau zaman orde baru iya, kalau zaman sekarang sama," kata Ujang saat dihubungi kemudian dikutip Kamis (29/9/2022).
Menurutnya, tak berpengaruhnya figur militer dibuktikan dengan dua kali Prabowo kalah dari Joko Widodo atau Jokowi yang notabene latar belakang sipil dalam dua edisi Pilpres.
"Buktinya, Prabowo dua kali maju jadi capres gitu 2014, 2019 itu kalah oleh sipil. Kalah oleh Jokowi-JK di 2014 dan kalah oleh Jokowi-Maruf di 2019 yang lalu. Jadi, saya melihat ya mau sipil mau militer, ya punya kekurangan dan kelebihan masing-masing," ungkapnya.
Ia menyebut, soal seberapa signifikan figur militer atau sipil kekinian tak bisa dipertentangkan.
Sebab, kata dia, saat ini paling penting figur itu bisa diterima oleh masyarakat baik dalam konteks kebijakan, ide-ide gagasan, maupun dalam konteks perilaku keseharian.
Menurutnya, rakyat hanya melihat terkait dengan kinerja dan prestasi-prestasi yang bisa diberikan oleh figur-figur yang akan maju baik dari militer mau pun dari sipil.
"Jadi yang dilihat oleh masyarakat apa yang mau dilihatnya apa kerjanya. Lalu juga apa prestasinya itu ditunggu karena dalam konteks mengelola negara gitu ya menjadi presiden itu kan harus punya gagasan yang visioner harus punya program-program yang bagus untuk kesejahteraan rakyat," tuturnya.
Baca Juga: Anies Salip Prabowo, Gerindra Ungkit Pengorbanan Kadernya di Masa Lalu: Apa Enggak Ingat?
"Kemudian juga harus punya janji-janji politik yang katakan lah yang implentatif yang bisa dirasakan oleh masyarakat," sambungnya.
Lebih lanjut, Ujang menilai memang masing-masing figur dengan latar belakangnya punya plus dan minusnya. Misalnya latar belakang sipil akan lebih lentur, jika melakukan blusukan, sementara latar belakang militer punya wibawa namun kaku ketika turun temui rakyat.
Adapun terakhir, Ujang menyebut, pendikotomian latar belakang figur yang maju di Pilpres memang tak bisa dihindarkan. Namun, menurutnya, bukan untuk dihadap-hadapkan dengan posisi netral, harus saling melengkapi.
"Kita tahu, bahwa apa namanya politik itu selalu tidak terlalu penting siapa figur militer atau sipil ketgasan memang penting kewibawaan penting tapi paling penting bagaimana baik sipil maupun militer bisa memberikan harapan, memberikan perubahan kesejahteraan, bagi rakyat titik tekannya seperti itu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi