Suara.com - Tragedi 30 September 1965 atau G30SPKI menjadi salah satu sejarah paling kelam setelah kemerdekaan RI. Sebab, para perwira TNI AD yang rata-rata berpangkat jenderal dibantai hingga tewas. Beberapa dari mereka bahkan diculik dan disiksa.
Para korban ini kemudian dibuang di lubang sempit yang di atasnya terdapat tumpukan sampah. Adapun pelakunya adalah Pasukan Cakrabirawa yang menjadi kaki tangan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Lalu, di mana saja lokasi kejadian peristiwa G30S/PKI yang hingga kini masih ada dan bisa dikunjungi oleh publik? Berikut informasi selengkapnya.
1. Museum Sasmitaloka Ahmad Yani
Museum ini merupakan tempat yang menjadi lokasi penembakan Jenderal Ahmad Yani oleh Pasukan Cakrabirawa. Alamatnya sendiri berada di Jalan Lembang D58, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia diketahui ditembak menggunakan senapan Thomson sebanyak tujuh kali hingga tersungkur. Lantai di mana Jenderal Ahmad Yani jatuh diberi plakat sebagai penanda dan pengingat peristiwa G30S/PKI.
2. Museum AH Nasution
Tempat ini menjadi lokasi tertangkapnya Lettu CZI Pierre Tendean yang setelahnya dibawa ke Lubang Buaya. Ia adalah ajudan Jenderal AH Nasution, korban salah sasaran Pasukan Cakrabirawa.
Museum yang berada di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat ini sekaligus menjadi saksi bisu tertembaknya putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani yang saat itu masih berusia lima tahun.
Baca Juga: Berpangkat Jenderal TNI, Kenapa Soeharto Tak Ikut Diculik Dalam Peristiwa G30S PKI?
3. Monumen Ade Irma Suryani
Sejumlah kenangan akan Ade Irma Suryani tersimpan di Monumen Ade Irma Suryani yang berada di depan Kantor Pemerintah Kota Administrasi, Jakarta Selatan. Ia menjadi korban termuda dalam aksi G30S/PKI.
Di tempat tersebut, terdapat makam putri bungsu dari Jenderal AH Nasution yang dihiasi batu marmer hitam. Ia diketahui tewas enam hari pasca ditembak Pasukan Cakrabirawa. Kala itu, usianya masih lima tahun.
Monumen Pancasila Sakti berlokasi di kawasan Museum Lubang Buaya, Jakarta Timur. Di sana, berjajar patung tujuh Pahlawan Revolusi setengah lingkaran dengan latarbelakang dinding dan patung Garuda yang bersayap mengembang.
Ketujuh patung itu merupakan mereka yang menjadi korban keganasan G30S/PKI. Mulai dari Mayjen TNI Anumerta Soetojo Siswomihardjo, Mayjen TNI Anumerta D.I Panjaitan, Letjen TNI Anumerta R. Soeprapto, Jendral TNI Anumerta Ahmad Yani, Letjen TNI Anumerta M.T. Harjono, Letjen TNI Anumerta S. Parman, hingga Kapten Anumerta Pierre Tendean.
Berita Terkait
- 
            
              Berpangkat Jenderal TNI, Kenapa Soeharto Tak Ikut Diculik Dalam Peristiwa G30S PKI?
 - 
            
              Makna Bendera Setengah Tiang 30 September dan Berkibar Satu Tiang Penuh Besok!
 - 
            
              5 Fakta Menarik Museum Lubang Buaya, Saksi Bisu Tragedi G30S PKI
 - 
            
              Geger G30SPKI, Cerita Beringasnya Perintah Soeharto Basmi Komunis di Brebes: Diseret, Dianiaya Hingga Tewas
 - 
            
              Sejarah Berdirinya Monumen Pancasila Sakti sebagai Jasa Pahlawan Revolusi
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM