Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh mengusulkan agar Polri segera memeriksa direktur pelaksana PT Liga Indonesia Baru dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
"Saran saya, pihak kepolisian wajib segera periksa Direktur Pelaksana PT LIB," kata Pangeran kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Menurut Pangeran pemeriksaan terhadap direktur pelaksana PT LIB diperlukan, mengingat pihak tersebut bersikeras menyelenggarakan pertandingan Arema vs Persebaya pada malam hari.
"Perlu diusut lebih jauh apa alasan pihak pelaksana tetap bersikeras dengan jadwal pertandingan jam 20.00," kata Pangeran.
"Sementara Kapolres Malang AKBP Firli Hidayat, sebelumnya justru meminta untuk memajukan jadwal pertandingan di sore hari, yaitu jam 15.30," sambung Pangeran.
Pangeran mengatakan usulan dari kepolisian agar pertandingan dilaksanakan sore itu karena berkaca pada prediksi akan adanya kerusuhan. Kapolres Malang disebutkan telah memprediksi akan ada kerusuhan jika pertandingan dilaksanakan malam hari.
Ia mempertanyakan apa yang menjadi dasar pertimbangan PT LIB tetap bersikeras pertandingan dilakukan malam, apakah memang ada tendensi pihak tertenu atau tidak.
"Mengapa pihak pelaksana PT LIB bersikeras dengan jadwal malam hari? Apakah ada tendensi dengan judi online, jika jadwal pertandingan dilaksanakan malam hari? Semua wajib diusut tuntas," kata Pangeran.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Habiburokhman menyesalkan tindakan PT LIB selaku penyelenggara. PT LIB dinilai telah mengabaikan rekomendasi kepolisian soal perubahan jadwal pertandingan dari malam ke sore hari.
"Situasinya memang sangat rumit. Di satu sisi Polri sudah berupaya maksimal mengingatkan potensi kerusuhan dengan merekomendasikan perubahan jadwal. Di sisi lain Polri tidak bisa memaksakan perubahan jadwal kepada pihak liga," kata Habiburokhman.
Habiburokhman menilai situasi sulit juga dihadapi aparat saat melakukan penanganan meredam massa di stadion..
"Saat kericuhan terjadi juga rumit, di satu sisi aparat harus melindungi para pemain Arema dan Persebaya yang bisa jadi nyawanya terancam. Di sisi lain tidaklah mudah untuk mengendalikan massa yang berjumlah amat banyak," kata Habiburokhman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!