Kerusuhan yang menewaskan 170 orang lebih di Stadion Kanjuruhan menyebabkan insiden ini menjadi pertandingan sepak bola paling mematikan kedua di dunia.
Karena itulah, timbul kekhawatiran bila Indonesia, tidak terkecuali Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan dijatuhi sanksi oleh induk organisasi sepak bola internasional FIFA.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif sehingga FIFA tidak menjatuhkan sanksi untuk Indonesia.
"Kami berharap kejadian ini tidak menjadi rujukan atau landasan FIFA untuk mengambil keputusan-keputusan yang tidak baik dan tidak menguntungkan Indonesia dan, khususnya, PSSI," tutur Yunus, dikutip dari Antara.
Yunus menyebut PSSI secara aktif melaporkan situasi terkini pasca kerusuhan, termasuk soal jumlah korban jiwanya. "Ini kejadian luar biasa. Kami terus menyampaikan kepada FIFA kabar terbaru soal kejadian tersebut," imbuh Yunus.
Berita Terkait
-
Presiden FIFA Gianni Infantino Buka Suara Soal Tragedi Kanjuruhan, Usai Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya
-
Gas Air Mata Jadi Pemicu Tragedi Kanjuruhan, Warga Twitter Kutuk Aksi Premanisme Polisi
-
Manajemen Arema FC Tak Pedulikan Sanksi PSSI: Yang Kami Pikirkan Korban dan Keluarganya
-
PSSI Gencar Lobi FIFA agar Terhindar dari Sanksi Berat
-
Kemenangan Persebaya Jadi Hambar, Bonek: Tak Ada Artinya Dibanding Hilangnya Nyawa!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO