Suara.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ikut menyoroti soal tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/9) malam. Ia meminta kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Pihak terkait dalam pesepakbolaan Indonesia seperti PSSI, LIB, klub, kelompok suporter, hingga aparat kepolisian harus melakukan pembenahan atas kejadian ini. Begitu juga Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pertikaian dalam pertandingan sepak bola harus dikaji ulang.
“Termasuk juga SOP jika terjadi pertikaian, kerusuhan dan lain sebagainya. Setiap pemicu jika ditangani dengan tidak sempurna akhirnya juga akan menjadi kurang begitu optimal. Kapasitas stadion juga perlu diperhatikan," ujar Ibas dalam keterangannya, Senin (3/9/2022).
Menurutnya, apa yang terjadi di kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang ini benar-benar memilukan dan sangat tidak masuk di akal. Seharusnya, sepak bola merupakan ajang yang dicintai masyarakat dan tidak boleh malah berujung pada kejadian tragedi maut yang memakan korban.
"Bagaimana bisa 127 saudara sebangsa kita meninggal karena kericuhan atau salah prosedur pengamanan dalam sebuah pertandingan sepak bola yang dicintai rakyat ini,” tuturnya.
“Pertandingan sepak bola yang seharusnya selain ajang berkompetisi olahraga para atlet kebanggaan juga menjadi hiburan masyarakat, mengapa justru memakan ratusan korban seperti ini?! Konyol,” kata dia.
Anggota DPR RI dari Dapil Jatim VII ini kemudian menyesalkan adanya dugaan perbuatan suporter pemicu kejadian dan penanganan keamanan yang dapat mempengaruhi kemajuan sepak bola Tanah Air.
“Kerja sama antara suporter dengan klub bola sangat diperlukan kalau ingin sepak bola kita maju, suporter yang benar-benar ‘memberikan-suport’, mendukung penuh dengan cinta dan perilaku positifnya. Bukan yang seperti ini," ucapnya.
Karena itu, ia berharap ke depannya para pecinta sepak bola Tanah Air untuk sama-sama menciptakan iklim yang sehat dan jangan sampai hal buruk seperti tersebut terulang.
Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Atas Tragedi Kanjuruhan
“Berhentilah memberikan dukungan dengan fanatisme berlebihan dan juga dengan kekerasan. Jangan sampai sepak bola memakan korban lagi. Memalukan untuk negeri kita. Sepak bola harus maju dengan suporternya yang berperilaku tepat dalam mendukung,” pungkasnya.
Sebelumnya, korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang berjumlah ratusan. Sempat terjadi simpang siur terkait jumlah korban tewas.
Hingga kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan jumlah korban tewas akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan jumlahnya adalah 125 orang.
“Hasil verifikasi terakhir dengan data di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota, terkonfrimasi dan terverifikasi, dari yang awalnya 129, saat ini dari hasil pemeriksaan sudah verifikasi, jumlahya 125,” ujar Kapolri dalam sesi jumpa pers kemarin.
Kata dia, jumlah itu mengalami penurunan karena adanya pencatatan atau data ganda.
Berita Terkait
-
Diduga Jadi Pemicu Jatuhnya Korban Jiwa, Kapolri Bakal Dalami Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan
-
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Atas Tragedi Kanjuruhan
-
Tragedi Kanjuruhan Hilangkan Semangat Valentino Jebret, Hingga Putuskan Mundur Sebagai Komentator Liga 1
-
PSSI Sebut Kompetisi Selain Liga 1 Tetap Berjalan Pasca Tragedi Kanjuruhan
-
Warganet Hujat Ketua PSSI yang Terselip Lidah Ucapkan Hadirin yang Berbahagia: Keliatan Gak Pakai Hati!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027
-
Wamendagri Ribka Minta 6 Provinsi di Tanah Papua Percepat Eliminasi Malaria
-
Jaringan Pemasok Amunisi ke OPM Terbongkar! Muncul Dugaan Libatkan Oknum TNI