Suara.com - Sosok dosen sekaligus pegiat media sosial Ade Armando kini kembali menuai kontroversi publik terkait tanggapannya atas Tragedi Kanjuruhan berdarah beberapa waktu lalu.
Adapun Ade menuding pendukung klub sepak bola Arema FC yakni Aremania sebagai penyulut kericuhan yang berakhir dengan tewasnya 125 orang di stadion Kanjuruhan, Malang.
Sepanjang kehadirannya di muka publik, Ade Armando sempat bolak-balik menuai beberapa kontroversi atas sekelumit pernyataan 'panasnya.' Berikut deretan kontroversi publik yang disulut oleh Ade Armando.
Sebut jilbab bukan kearifan lokal Sumatera Barat
Ade Armando sempat melontarkan respons kontroversial. Bahkan, Ade Armando kerap kali disebut sebagai buzzer pemerintah.
Sosok pegiat media sosial tersebut menyebut bahwa kejadian tersebut merupakan pengekangan beragama. Tak tanggung-tanggung, Ade juga mengklaim bahwa jilbab bukan merupakan kearifan lokal masyarakat Sumatera Barat.
"Kalau ada yang berargumen bahwa berjilbab adalah kearifan lokal Sumatera Barat yang sudah berakar selama berabad-abad, dia jelas bohong," ucap Ade melalui tayangannya di kanal Youtube Cokro TV.
Ia juga menuding jilbab masuk melalui ajaran Wahabi.
"Kaum muslimah di Indonesia baru berjilbab sejak masuknya paham Wahabi, konservatisme Islam, ada gagasan negara Islam, ada khilafah, dan seterusnya," lanjut dia.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Menelan Korban Jiwa, Kapolres Malang Dicopot, Ini Penggantinya
Blak-blakan sebut Bjorka "sampah".
Ade Armando juga sempat turut angkat bicara soal peretas Bjorka yang diklaim membobol segudang data rahasia pemerintahan. Ia menyebut Bjorka hanya membual terhadap data yang ia klaim dan memberikan julukan "sampah" pada sosok hacker itu.
"Saya melihat dia sih sampah, gayanya dia sampah," tegas Ade, dikutip Suara.com dari tayangan Catatan Demokrasi di kanal YouTube tvOneNews.
Ade menilai bahwa semua orang, bahkan "anak kemarin sore" bisa mengungkap 'rahasia' umum yang telah terbuka di publik seperti soal dalang pembunuhan Munir.
Sebut Puan Maharani tak pantas nyapres
Ade juga pernah menanggapi soal bursa capres 2024 mendatang yang salah satunya adalah Puan Maharani. Bagi sosok pengiat media sosial tersebut, Puan belum layak bersaing dengan kandidat lainnya untuk memperebutkan suara rakyat Indonesia.
Berita Terkait
-
Desak Panglima TNI Tindak Tegas Prajurit Terlibat Kekerasan di Tragedi Kanjuruhan, KontraS: Jangan Cuma Ucapan
-
Kompolnas: Tidak Ada Perintah Menutup Pintu Stadion dan Menembak Gas Air Mata
-
Imbas Tragedi Kanjuruhan, 37 Anak Jadi Korban
-
Tragedi Kanjuruhan Disebut Akibat Aparat 'Over-Reacting' dan Kurang Dididik
-
Ade Armando Tuding Aremania Akar Masalah Tragedi Kanjuruhan, Publik: Nggak Kapok Pernah Bonyok?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!