Suara.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter Arema menyisakan kepedihan mendalam. Dari jumlah itu, ada 33 nyawa anak yang ikut melayang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/10/2022).
Sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat insiden paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia tersebut.
Kini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sedang mendata jumlah anak yang dirawat akibat peristiwa tersebut. KPAI juga akan mendata anak-anak yang menjadi korban luka ringan dalam tragedi tersebut.
"Kami terus koordinasi dengan Dinkes, Dinas PPPA, termasuk menelusuri anak yang luka ringan," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI Jasra Putra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Tujuan pendataan ini karena belum ada data terpilah antara korban anak dan orang dewasa yang mengalami luka. Sementara jumlah anak yang meninggal ada 33 anak.
Menurut KPAI, banyak anak-anak yang mengalami luka ringan dan langsung pulang ke rumah setelah tragedi itu. Karena itu, KPAI berusaha menelusurinya agar anak-anak itu bisa segera diberikan pendampingan psikis.
"Bagaimana kondisi anak-anak lainnya, padahal situasi yang dihadapi sama. Artinya banyak anak yang langsung pulang, padahal membutuhkan pemulihan pasca peristiwa," ucapnya.
KPAI juga masih menelusuri anak-anak yang menjadi yatim maupun yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.
"Data-data ini masih kami dalami, (korban meninggal) apakah memiliki anak," kata Jasra Putra.
Baca Juga: Setelah Jokowi, PUPR Bakal ke Stadion Kanjuruhan untuk Pembenahan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, tragedi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan 131 orang meninggal dunia, 440 orang luka ringan, dan 29 orang luka berat.
Sebelumnya, kericuhan terjadi selepas pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Petugas keamanan menggunakan gas air mata untuk menghalau para pendukung saat kerusuhan membesar dan tindakan tersebut membuat penonton yang panik berdesak-desakan keluar dari stadion.
Akibat kejadian tersebut, banyak pendukung yang meninggal dunia maupun terluka. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Setelah Jokowi, PUPR Bakal ke Stadion Kanjuruhan untuk Pembenahan
-
Polri Buat Berita di Website Resmi soal Tragedi Kanjuruhan, Isinya Banjir Kecaman
-
Oknum TNI Tendang Suporter, Jenderal Dudung: Banyak Juga Prajurit yang Menolong
-
Cerita Aremania, Saksi Keterlibatan Prajurit TNI Bantu Polisi lakukan Kekerasan terhadap Suporter
-
Kepala YLBHI Serukan Reformasi Birokrasi Polri Pasca Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Siapa Muhammad Ainul Yakin? Profil Ketua GP Ansor DKI Jakarta yang Punya Jabatan Mentereng
-
Warung Milik Epy Kusnandar Preman Pensiun Dipalak! Polisi Buru Pelaku
-
Di Depan 'Gunung Uang' Rp13 T di Kejagung, Presiden Prabowo: Ini Bisa Buat 8.000 Sekolah!
-
Fakta Baru Penggerebekan Pesta Gay di Surabaya, Ada Satu ASN!
-
Prabowo Lihat Banyak Pejabat Lemah Iman dan Akhlak, Keluarga Ikut Menderita Gegara Harta Haram
-
Jangan Zalim! Jaksa dan Polisi Disentil Prabowo, Ingatkan Kasus Anak SD Ditangkap karena Curi Ayam
-
Komunitas Fotografi Palak Pengunjung yang Ingin Berfoto di Tebet Eco Park Rp500 Ribu, Ini Dalihnya
-
Sidang Praperadilan Delpedro dkk, Polisi Tuding Akun Lokataru Hasut Pelajar Demo
-
Sidang Gugatan Perdata Rp 125 Triliun Ijazah Gibran Ditunda, Keberatan KPU Tambah Kuasa Hukum
-
Kejagung dan Polisi Kena Ulti Presiden Prabowo: Jangan Kriminalisasi Sesuatu yang Tidak Ada