Suara.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF menyebut akar masalah Tragedi Kanjuruhan bukan hanya terkait pintu yang terkunci dan tangga stadion yang curam seperti diungkap Presiden Joko Widodo.
"Nah inikan akar masalah dari problem meninggalnya korban banyak juga kan, bukan cuma itu semua," kata Anggota TGIPF, Akmal Marhali, Kamis (6/10/2022).
Akmal yang juga pengamat sepak bola dari Save Our Soccer mengatakan yang disampaikn Jokowi hanya beberapa hal dari sejumlah akar masalah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 130 lebih korban jiwa.
"Artinya itu salah satu mungkin dari bagian yang ada. Dari penglihatan Bapak Presiden, tapi Bapak Presiden melihat ketika di lapangan. Kemudian dia lihat pintu, dan pintu itu menjadi salah satu penyebab," ujarnya.
Dia bilang ada bayak penyebab dalam tragedi Kanjuruhan, hal itu yang kekinian sedang ditelusuri TGIPF.
"Banyak lagi penyebab-penyebab lain yang pastinya kita akan kumpulkan. Sehingga nanti tim pencari fakta membuat kesimpulan, membuat rumusan, membuat rekemendasi disampaikan kepada Bapak Presiden secara resmi," kata Akmal.
Salah satu permasalahan yang saat ini sedang didalami TGIPF adalah penggunaan gas air mata oleh kepolisian. Hal itu pula yang disebut-sebut sebagai pemicu jatuhnya korban meninggal mencapai 130 jiwa lebih.
"Ya, salah satu penggunaan gas air mata, apakah ini cuma melanggar sepak bolanya, misalnya lingkupnya hukum footbal saja atau ada hukum pidana, atau hukum perdata, atau ada pelanggaran ham dan sebagainya, itu masih terus kami dalami," tutur Akmal.
Jokowi Soroti Pintu Terkunci dan Tangga Curam
Baca Juga: Daftar 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Diantaranya Dirut PT LIB Dan Ketua Panpel Arema FC
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pasca meninggalnya sekitar 130 lebih korban.
Salah satu yang ia soroti ialah pintu untuk masuk dan ke luar suporter Aremania yang terkunci pada saat kerusuhan dan gas air mata Polisi.
"Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi melihat tangga yang tersedia juga terlalu tajam sehingga membahayakan suporter Aremania pada saat tragedi itu terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina