Suara.com - Umat Islam sebentar lagi akan menyambut peringatan Maulid Nabi 2022 atau kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hari penuh keberkahan itu akan diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awwal yang jatuh pada 8 Oktober 2022 besok. Menjelang perayaan hari besar Islam tersebut, terdapat pro kontra hukum merayakan Maulid Nabi 2022.
Peringatan Maulid Nabi rutin dirayakan setiap tahun oleh umat Islam pada bulan Rabiul Awwal tahun Hijriah, khususnya di Indonesia. Kelahiran Nabi dipercaya terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awwal di kota Mekkah. Umat Islam menggelar perayaan Maulid Nabi sebagai bentuk ungkapan rasa gembira atas kehadiran Nabi di dunia yang telah membawa keberkahan.
Akan tetapi di balik rasa gembira dalam menyambut hari kelahiran Rasulullah SAW, ternyata terdapat pro dan kontra terkait hukum merayakan Maulid Nabi 2022. Untuk mengetahui hukum Maulid Nabi, simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut.
Pro Kontra Hukum Merayakan Maulid Nabi 2022, MUI Memperbolehkannya sedangkan Ulama Khalid Basalamah Melarang
Terdapat dua pendapat berbeda mengenai peringatan Maulid Nabi yang kerap dirayakan secara meriah oleh sejumlah umat muslim di Indonesia. Bahkan dibeberapa daerah memiliki perayaan yang berbeda-beda. Berikut penjelasan mengenai hukum merayakan Maulid Nabi menurut MUI dan Ustadz Khalid Basalamah.
Hukum Merayakan Maulid Nabi 2022 Menurut MUI
Hukum memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu boleh dan tidak termasuk kedalam golongan bid’ah dhalalah (mengada-ada yang buruk), akan tetapi termasuk bid’ah hasanah (sesuatu yang baik). Hal ini dikarenakan tidak ada dalil-dalil khusus yang mengharamkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, bahkan jika dilihat lebih jauh terdapat dalil-dalil yang membolehkannya.
Bid’ah Hasanah sendiri artinya sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi ataupun para sahabatnya tetapi perbuatan tersebut memiliki makna atau nilai kebaikan serta tidak bertentangan dengan Al-Qur’an ataupun Al-Hadits. Sedangkan bid’ah dhalalh merupakan suatu perbuatan baru di dalam agama yang bertentangan dengan Al-Qur’an ataupun Al-Hadits.
Kebolehan dalam memperingati Maulid Nabi berdasarkan dasar syar’i yang kuat. Dalam sebuah riwayat menceritakan jika Rasulullah SAW pernah merayakan hari kelahiran dan penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa sunnah setiap hari kelahirannya. Yakni setiap hari Senin Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan hari pertama penerimaan wahyunya.
Baca Juga: 15 Ucapan Maulid Nabi Muhammad dalam Bahasa Inggris, Bagikan ke Media Sosial
“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim)
Sebagai umat Islam, dianjurkan untuk bergembira atas Rahmat serta karunia Allah SWT kepada manusia. Termasuk pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa rahmat kepada alam semesta, Allah SWT berfirman:
Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS.Yunus:58).
Hukum Merayakan Maulid Nabi 2022 Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Sementara itu, pendapat berbeda dari ustadz Khalid Basalamah yang kontra terhadap perayaan Maulid Nabi. Ia menghimbau umat Islam menghadiri acara Maulid Nabi yang kerap diselenggarakan oleh sejumlah umat Islam.
Ustadz Khalid Basalamah meyakini jika peringatan Maulid Nabi tidak pernah diajarkan ataupun tertulis dalam sebuah Al-Quran dan juga hadist. Karena Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencontohkan serta tidak pernah merayakan hari ulang tahunnya.
Akan tetapi ia tidak menyalahkan orang yang ngotot untuk mengadakan perayaan Maulid Nabi karena merupakan hak seseorang. Lebih lanjut, Ustadz Khalid Basalamah menambahkan jika sebaiknya umat muslim melakukan sesuatu berdasarkan dengan perintah yang sudah jelas tertulis di Al-Quran dan hadist.
Jadi kesimpulannya, melalui dua pendapat itu kita sebagai umat Islam mau merayakan ataupun tidak, bukanlah suatu masalah yang serius. Hal itu, kembali lagi kepada diri kita mau mempercayai pendapat yang mana. Asalkan tetap sesuai dengan syariat agama Islam yaitu Al-Quran dan hadits.
Demikian tadi penjelasan mengenai pro kontra hukum merayakan Maulid Nabi 2022 menurut MUI dan Ustadz Khalid Basalamah. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!