Suara.com - Buntut tragedi Kanjuruhan, Polri melalui akun Twitter @DivHumas_Polri kerap membagikan cuitan yang dinilai blunder hingga panen hujatan. Di antaranya, mengadakan lomba artikel, pamer kesigapan, hingga membuat komik sportivitas.
Adapun cuitan-cuitan blunder Polri dapat diketahui selengkapnya melalui poin-poin di bawah ini berikut dengan respons dari beberapa warganet.
1. Bikin Lomba Artikel
Polri kembali disorot usai membagikan informasi pengadaan lomba artikel bertema "bebas tentang polri" untuk para jurnalis dan wartawan. Ini dibagikan melalui akun Twitter Divisi Humas Polri pada Jumat (7/10/2022).
"Halo Sobat Polri..
Pendaftaran Lomba Menulis Artikel Berita Polri 2022 kembali dibuka. Lomba diadakan untuk para Jurnalis/ Wartawan yg akan berlangsung mulai tanggal 5 -18 Oktober 2022 dengan tema : BEBAS “TENTANG POLRI”.
Ayo segera daftarkan karyamu.Jangan sampai kelewatan," demikian keterangan cuitan tersebut.
Informasi ini kemudian dikomentari ribuan warganet. Ada dari mereka yang khawatir ditangkap dengan tema bebas tersebut.
"Gak usah buat lomba pak , cek aja trending Twitter dan google banyak berita polri," tulis warganet.
"Bentar Lagi viral TEMA : BEBAS "Tentang Polri" Ntar kalo udah dibikin, eh malah ketangkep, jadi takut ikutan," tulis yang lainnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, FIFA Tidak Jatuhkan Sanksi ke Indonesia
Perlu diketahui, beberapa hari sebelumnya Polri sempat mengunggah informasi lomba artikel ini namun dengan tema yang mengarah kepada kebaikan instansi tersebut. Kemudian direvisi menjadi bertema bebas asal tentang Polri.
"Lah sekarang temanya bebas... Wk wk," komentar seorang warganet.
2. Pamer Video Kesigapan
Divisi Humas Polri membagikan video dengan keterangan "KESIGAPAN POLRI EVAKUASI KORBAN KANJURUHAN" pada Senin (3/10/2022). Namun unggahan ini justru dihujat warganet.
Video berdurasi 72 detik itu sudah ditonton lebih dari 1,3 juta kali. Di dalamnya tertulis sejumlah keterangan, seperti para personel Polri yang bekerja sama membantu para korban di Stadion Kanjuruhan.
"Personel Polri saling bahu membahu untuk menyelamatkan para korban supporter pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10)," begitulah keterangan tertulis dalam video.
"Para insan Bhayangkara ini membawa para korban yang terlihat lemas dan tak sadarkan diri ke tempat yang lebih aman, agar mereka bisa segera mendapatkan penanganan terbaik," keterangan itu lebih lanjut.
"Dengan penuh kemanusiaan, terlihat para personel Polri ini juga mengipasi para supporter yang diduga kehabisan oksigen. Pray for Kanjuruhan," lanjutnya lagi.
Video Polri pamer kesigapan itu malah menerima hujatan dari para warganet. Tak sedikit yang menyinggung mengapa aksi penembakkan gas air mata tidak disertakan dalam video.
"Yang bagian mukulin atau nembak gas air mata ga diposting?" komentar warganet.
"Ooo nembakin tear gas cuma buat bahan bikin konten self-proud?" sindir warganet.
Agak jahat sih pak kalo kata saya. 100+ nyawa lebih lho bayarannya," kecam warganet.
"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Tolong admin akun ini bertindak sesekali sebagai manusia, bukan robot. Sesekali, bantah perintah atasan yang tak sesuai hari nurani. Ingat atasan kalian ada yang seperti Bapak Sambo. Terima kasih, wassalamu'alaikum," tulis warganet.
3. Bikin Komik Sportivitas
Di hari yang sama, kemarin Jumat, akun Twitter Divisi Humas Polri juga membagikan komik sportivitas. Di dalamnya, tersirat pesan seolah tragedi Kanjuruhan merupakan akibat fanatisme yang berlebihan.
"DUKA SEPAK BOLA INDONESIA. Duka yang mendalam untuk semua korban dari tragedi ini. Cukuplah ini menjadi yang terakhir dan dari sini, kita semua bisa belajar dan memperbaiki diri. Demi sepak bola yang lebih baik," keterangan unggahan komik tersebut.
Adapun berikut selengkapnya mengenai rincian tulisan yang terdapat dalam komik itu. Jumlah gambar yang dibagikan sendiri sebanyak empat buah.
Gambar 1: Permainan sepak bola bagi banyak orang adalah wujud identitas dan juga kebanggaan kelompok.
Gambar 2: Tapi permainan tetaplah permainan. Menang-kalah adalah hal yang biasa dan fanatisme harusnya tetap terukur, terarah, dan dibarengi dengan logika.
Gambar 3: Dengan semangat sportifitas, sepakbola takkan jadi pemicu untuk perpecahan "lawan" hanya di lapangan. Di luar itu kita semua adalah kawan.
Gambar 4: Itu adalah harapan kita semua. Namun, kenyataannya tragedi Kanjuruhan terjadi dan banyak manusia terenggut begitu saja.
Sama seperti sebelumnya, cuitan ini juga memicu amarah warganet. Ada yang kesal karena polisi kerap menyalahkan suporter dan ada pula yang menyebut unggahan itu sebagai aksi 'cuci tangan'.
"Banyak nyawa manusia "terenggut", merupakan bahasa 'cuci tangan' karena menghilangkan subjek. Di sini sudah bisa dilihat institusi ini masih tidak mau mengakui apa yang telah diperbuatnya," hujat warganet.
"Gambar polisi senyum kayak gitu mending dihapus. Ga sesuai fakta," serang warganet.
"Offside lagi kayaknya mimin. Ilustrasi yang dibuat menggambarkan seolah-olah tragedi Kanjuruhan terjadi karena bentrok suporter. Padahal pada laga terakhir di Kanjuruhan hanya ada hanya Aremania, tidak ada Bonek," kritik warganet.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Tragedi Kanjuruhan, FIFA Tidak Jatuhkan Sanksi ke Indonesia
-
Pesan Ustadz Adi Hidayat Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, Usut Tuntas Secara Profesional
-
Satu Minggu Tragedi Kanjuruhan: 6 Tersangka Ditetapkan, Tim Transformasi Sepak Bola Dibentuk
-
Respons Ketum PSSI Usai FIFA Surati Presiden Jokowi
-
Ribuan Orang Tandatangani Petisi Desak Ketum PSSI dan Pengurusnya Mundur
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Ratusan Perahu Nelayan Sampang Adang Kapal Raksasa Petronas di Tengah Laut
-
Hakim Tak Boleh Bisa Disogok, Prabowo Naikkan Gaji hingga 280 Persen Demi Kehormatan Peradilan
-
Biar Tak Cuma Jadi Wacana, Menperin Usul Mobil Nasional Masuk PSN
-
Siap Produksi Massal 3 Tahun Lagi, Prabowo Wajibkan Pejabat Pakai Mobil Buatan Dalam Negeri
-
Bahlil Kenang Masa Kuliah Pernah Busung Lapar: Program Makan Bergizi Gratis Itu Mulia!
-
Modus Baru, Wanita Ini Berulang Kali Tipu Warung Beli Gas Pakai Modus Anak Tetangga
-
Bahlil Ajak Golkar Konsolidasi Total: Kalau Belum Bisa Solid, Jangan Bikin Gerakan Tambahan!
-
Setahun Prabowo Memimpin, Amnesty Internasional Soroti Kembalinya Wajah Militerisme di Pemerintahan
-
Eks Pejabat Pertamina Sebut jika Terminal OTM Setop Beroperasi, Distribusi Energi Terganggu
-
Eks Pejabat Pertamina Akui Tak Punya Bukti, Intervensi Riza Chalid Ternyata Cuma Asumsi